Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Sanny Cicilia
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Beberapa bankir memproyeksi, kredit ekspor impor bisa tumbuh cukup baik pada tahun ini. Apalagi, pertumbuhan ekonomi tahun ini diramal lebih tinggi yaitu sebesar 5,2%-5,3%, dibandingkan laju ekonomi 2017 yang sebesar 5,1%.
Makanya, PT Bank Permata Tbk berniat menggenjot kredit ekspor impor di tahun ini.
"Pada tahun lalu, kinerja kredit ekspor kami masih relatif flat," kata Darwin Wibowo, Direktur Wholesale Bank Permata kepada kontan.co.id, Rabu (14/2).
PT Bank Mayapada Internasional Tbk juga senada akan meningkatkan laju kredit ekspor impor, di tengah gempuran persaingan yang kuat.
"Dengan melakukan pendekatan pada eksportir dan importir, meskipun persaingan dengan bank besar cukup ketat," kata Haryono Tjahjarijadi, Direktur Utama PT Bank Mayapada Internasional Tbk kepada kontan.co.id, Rabu (14/2).
Dia menjelaskan, pada tahun lalu, kinerja kredit ekspor impor Bank Mayapada masih belum terlalu besar lantaran mayoritas debitur adalah pemain lokal yang membeli barang impor kemudian diperdagangkan.
Bank besar seperti PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) menikmati pertumbuhan kredit perdagangan ini di tahun lalu.
Henry Panjaitan, Pemimpin Divisi Internasional Bank BNI mencatat, kenaikan kredit ekspor BNI sebesar 27,1% menjadi Rp 1,2 trliun.
Laju penyaluran kredit Bank BNI masih seiring dengan industri. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat kredit ekspor impor pada 2017 lalu tumbuh dua digit. Kredit ekspor dan impor masing masing tumbuh 31% dan 22% year on year.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News