kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   -13.000   -0,85%
  • USD/IDR 16.200   -20,00   -0,12%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Kredit HSBC di 2012 mencapai Rp 38,4 triliun


Senin, 04 Maret 2013 / 18:29 WIB
Kredit HSBC di 2012 mencapai Rp 38,4 triliun
ILUSTRASI. Update kasus corona di Indonesia pada Minggu (17/10) bertambah 747 kasus baru


Reporter: Annisa Aninditya Wibawa |

JAKARTA. The Hongkong and Shanghai Banking Corporation (HSBC) Indonesia berhasil menyalurkan kredit senilai Rp 38,4 triliun pada 2012. Ini meningkat 24% dibanding posisi 2011 di Rp 30,9 triliun.

"Kami berhasil melebihi pencapaian rata-rata industri," terang Direktur Global Market HSBC Ali Setiawan, Senin, (4/3).

Ia menyatakan, kredit tersebut sebagian besar mengalir ke sektor corporate banking dengan porsi 91%, atau setara dengan Rp 34,9 triliun. Ali menjelaskan, sektor penyalurannya korporasi ini pun beragam.

Beberapa debitur HSBC dari sektor consumer goods adalah Unilever, kemudian multifinance seperti Astra Sedaya dan beberapa lainnya berasal dari sektor pertambangan dan telekomunikasi.

Sedangkan, kredit konsumer HSBC mendapat porsi sedikit sekali, hanya 9%. Kredit retail ini hanya didapat dari kartu kredit, personal loan, dan Kredit Perumahan Rakyat (KPR).

Diakuinya, bahwa KPR di HSBC memang belum besar. Karena masih disalurkan terbatas pada nasabah bank saja. "Malu menyebut berapa besar," ujar Ali.

Rasio kredit macet di HSBC pun tercatat baik, yakni 0,3%. Ini menurun dari sebelumnya 0,5%. Tahun ini HSBC menargetkan kredit tumbuh di bawah realisasi 2012, yaitu hanya 13%. "Sedikit konservatif. Ini karena kondisi global melesu," sebutnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×