kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.063   79,31   1,14%
  • KOMPAS100 1.056   15,99   1,54%
  • LQ45 830   13,16   1,61%
  • ISSI 214   1,34   0,63%
  • IDX30 424   7,83   1,88%
  • IDXHIDIV20 510   8,47   1,69%
  • IDX80 121   1,88   1,59%
  • IDXV30 125   0,72   0,58%
  • IDXQ30 141   2,29   1,65%

Kredit Kendaraan Bermotor Diproyeksikan Ngebut di Kuartal II-2024, Ini Pendorongnya


Selasa, 04 Juni 2024 / 18:41 WIB
Kredit Kendaraan Bermotor Diproyeksikan Ngebut di Kuartal II-2024, Ini Pendorongnya
ILUSTRASI. Prospek penyaluran Kredit Kendaraan Bermotor (KKB) ke depan yang diyakini masih akan tumbuh (KONTAN/Carolus Agus Waluyo)


Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Survei Orientasi Bisnis Perbankan OJK (SBPO) pada triwulan II-2024 yang melibatkan 95 bank responden menunjukkan, optimisme perbankan terkait pertumbuhan kinerja kredit kendaraan bermotor pada kuartal II-2024 kendati sempat melambat pada awal tahun 2024 ini.

Kendati berdasarkan data Bank Indonesia (BI) kredit kendaraan bermotor terlihat tumbuh melambat di April 2024 hanya tumbuh 10,7% padahal di bulan sebelumnya tumbuh 12,4%. 

"OJK menghimpun informasi terkait prospek penyaluran Kredit Kendaraan Bermotor (KKB) ke depan yang diyakini masih akan tumbuh meskipun sempat melambat pada awal tahun 2024," kata Kepala Departemen Literasi, Inklusi Keuangan dan Komunikasi OJK Aman Santosa dalam survey tersebut beberapa waktu lalu.

Baca Juga: Survei OJK: Persepsi Optimisme Perbankan Meningkat di Tengah Ketidakpastian Global

Hal tersebut lanjut Aman karena dipengaruhi oleh situasi politik yang belum menentu, sehingga membuat nasabah cenderung wait and see serta menahan diri untuk melakukan pembelian kendaraan bermotor.

Adapun hal yang mendasari keyakinan mayoritas bahwa prospek pertumbuhan KKB ke depan cukup tinggi antara lain dikarenakan potensi pasar otomotif di Indonesia yang masih sangat besar didukung oleh pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi.

"Hal tersebut diyakini akan mendorong terjadinya peningkatan konsumsi masyarakat yang mana akan berdampak juga terhadap penjualan kendaraan bermotor," ujar Aman. 

Sejumlah perbankan seperti PT Bank Central Asia (BCA) juga optimis penyaluran kredit KKB dapat terus bertumbuh di tahun ini. Pada momen Ramadan dan Lebaran 2024 lalu BCA turut menggenjot kredit kendaraan bermotor melalui event BCA Expoversary 2024.

"BCA berkomitmen untuk senantiasa memberikan produk dan pelayanan terbaik untuk memenuhi kebutuhan dan karakteristik nasabah yang terus berkembang," ujar EVP Corporate Communication & Social Responsibility BCA Hera F. Haryn.  

Adapun per Maret 2024, BCA mencatatkan kredit kendaraan bermotor (KKB) tumbuh 22,2% YoY menjadi Rp59,8 triliun. Kenaikan KKB tersebut didukung oleh kesuksesan pelaksanaan BCA Expoversary 2024 yang berlangsung secara offline pada 29 Februari–3 Maret 2024, dan online sampai akhir April 2024. 

Dalam menggenjot kredit KKB, BCA disebut Hera senantiasa menghadirkan fasilitas KKB dengan syarat pengajuan mudah dan proses persetujuan kredit relatif singkat.

Baca Juga: Pertumbuhan Kredit Perbankan Terhambat Perlambatan Kredit Konsumsi

PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA) juga optimis kredit KKB akan terus bertumbuh hingga akhir tahun. 

Direktur Consumer Banking CIMB Niaga Noviady Wahyudi menyebut, CIMB Niaga saat ini memang memfokuskan pembiayaannya melalui channel anak perusahaan (CIMB Niaga Auto Finance/CNAF) dan multifinance lain dengan menggunakan skema joint financing.

Lebih lanjut Noviady bilang, kalau CIMB Niaga melalui 2 lini businessnya terus berupaya untuk tetap tumbuh. Baik dengan mengembangkan produk ataupun memperluas cakupan pembiayaan, termasuk di dalamnya melalui pembiayaan kendaraan bermotor.

Adapun Presiden Direktur CNAF Ristiawan mengatakan bahwa pembiayaan kendaraan di CNAF meningkat. Adapun penyaluran pembiayaan untuk kendaraan baru mencapai Rp 786,61 miliar atau 25% dari total pembiayaan. Hanya Ristiawan tidak membeberkan berapa pertumbuhan kendaraan baru.

Ristiawan pun menargetkan pembiayaan kendaraan baru bisa mencapai Rp 9 triliun di tahun ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×