kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kredit Konsumer BNI Tumbuh 12,3% yoy per Juni 2022


Rabu, 17 Agustus 2022 / 15:05 WIB
Kredit Konsumer BNI Tumbuh 12,3% yoy per Juni 2022
ILUSTRASI. BNI menyalurkan kredit konsumer senilai Rp 104,2 triliun per Juni 2022, tumbuh 12,3% yoy. (KONTAN/Carolus Agus Waluyo)


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk terus memacu penyaluran kredit ke semua sektor dan penggunaan. Bank bersandi saham BBNI ini berhasil menyalurkan kredit konsumer senilai Rp 104,2 triliun per Juni 2022, tumbuh 12,3% yoy dari Rp 92,7 triliun di Juni 2021.

Direktur Keuangan BNI Novita Widya Anggraini merinci, pertumbuhan kredit konsumer ini didukung oleh kredit payroll yang tumbuh 19,6% yoy menjadi Rp 39,1 triliun dan KPR yang tumbuh 7,6% yoy menjadi Rp 51,2 triliun. Sedangkan bisnis kartu kredit naik 2,5% yoy menjadi Rpp 12 triliun. 

“Dengan brand consumer banking BNI yang semakin kuat, BNI mampu meningkatkan daya saing, sambil meluncurkan berbagai inovasi guna meningkatkan daya tarik produk konsumer dalam berkompetisi dengan peers,” sebutnya belum lama ini.

Baca Juga: Begini Strategi BNI Agar Bisa Menjadi Bank Berkapasitas Global

BNI berharap tren kinerja ekonomi pada semester kedua tahun 2022 akan kembali membuat fungsi intermediasi dan kinerja BNI semakin kuat. Dengan semakin kuatnya potensi pertumbuhan debitur green banking, BNI tetap optimistis pertumbuhan kredit sampai dengan akhir tahun antara 7% hingga 10% pada tahun ini. 

“Dengan tren pemulihan ekonomi yang terus berlanjut, dan transformasi yang kami lakukan sudah mulai menunjukkan hasil, maka kami berharap laba tahun ini mampu menembus rekor laba tertinggi sepanjang sejarah BNI,” jelasnya. 

Novita meyakini, ruang untuk ekspansi BNI masih sangat terbuka yang ditunjukkan dari loan to deposit ratio (LDR) yang berada pada posisi 90,1%. Di sisi permodalan, rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR) berada pada posisi kuat 18,42%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×