kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Target kredit korporasi BRI hanya tumbuh tipis


Kamis, 08 Juni 2017 / 14:56 WIB
Target kredit korporasi BRI hanya tumbuh tipis


Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Rizki Caturini

JAKARTA. PT Bank Rayat Indonesia Tbk (BRI) tidak akan terlalu mengejar pertumbuhan kredit tinggi di sektor korporasi. Bank berkode BBRI ini berusaha menjaga fokus bisnis di UMKM.

Mohammad Irfan, Direktur Korporasi BRI mengatakan, tahun ini BRI hanya akan menargetkan pertumbuhan kredit korporasi di bawah 5% secara tahunan atau year on year (yoy). Pada 2017 bank akan fokus ke korporasi yang mempunyai rantai bisnis (supply chain). “Kami tetap bermain di korporasi tapi yang memberikan pendorongan ke bisnis lain (trickle down supply chain),” ujar Irfan kepada KONTAN, Kamis (8/6).

Sebagai gambaran saja, saat ini kredit korporasi BRI menyumbang sekitar Rp 182,1 triliun atau 27% dari total kredit. Pertumbuhan kredit korporasi di kuartal I 2017 cukup bagus yaitu 17,6% secara yoy.

Beberapa bisnis yang digarap BRI untuk meningkatkan kredit korporasi di antaranya adalah infrastruktur dan perkebunan. Sampai kuartal II 2017, permintaan kredit korporasi terutama swasta memang belum terlalu besar. Hal ini karena pengusaha banyak yang masih melihat stabilitas politik akhir-akhir ini. Apalagi tahun 2019 akan ada pemilihan legislatif dan juga pemilihan presiden.  

Irfan mengakui, korporasi swasta banyak bergerak di sektor manufaktur dan modal kerja sangat dipengaruhi oleh kondisi eksternal. Sehingga dengan kondisi ekonomi seperti saat ini pengusaha cenderung masih dalam kondisi memantau (wait and see).

Seperti diketahui, dari total kredit korporasi BRI Rp 182,1 triliun pada kuartal I 2017, sebanyak 53% masih didominasi oleh kredit korporasi pemerintah sedangkan sisanya 47% dari korporasi swasta.

Ada tiga bisnis utama yang selama ini menjadi pendorong BRI dalam bisnis korporasi. Tiga bisnis ini di antaranya adalah perkebunan, infrastruktur, dan industri pengolahan.

BRI juga akan berusaha menjaga non performing loan (NPL) di sektor korporasi dengan selektif memilih debitur, melakukan monitoring dan evaluasi.

Sampai kuartal I 2017, NPL BRI di sektor korporasi didominasi oleh korporasi swasta yaitu sebesar 3,69%. NPL di korporasi swasta BRI ini lebih tinggi dari NPL BRI secara umum yang berada di angka 2,16%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×