kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Kredit Menganggur di Sejumlah Bank Tercatat Menurun pada Awal Tahun Ini


Sabtu, 23 Maret 2024 / 19:10 WIB
Kredit Menganggur di Sejumlah Bank Tercatat Menurun pada Awal Tahun Ini
ILUSTRASI. Layanan nasabah di Bank CIMB Niaga, Jakarta, Senin (15/01). KONTAN/Baihaki/15/01/2024


Reporter: Nova Betriani Sinambela | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Fasilitas kredit yang belum ditarik debitur atau bisa juga disebut undisbursed loan menunjukkan tren penurunan. 

Seperti dikutip dari statistik perbankan Indonesia yang dirilis oleh OJK, nilai undisbursed loan secara industri menunjukkan tren penurunan sebesar 5% menjadi Rp 2,028 triliun pada Desember 2023 dari Rp 2,142 triliun pada Desember 2024.

Begitupun tren di sejumlah perbankan yang mengalami penurunan. Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (BJB) mencatat penurunan sebesar 15% secara bulanan dari Rp 7,617 triliun pada Desember 2023 lalu menjadi Rp 6,463 pada Januari 2024 ini. 

Direktur Utama Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (BJB), Yuddy Renaldi menuturkan tren penurunan tersebut disebabkan pada akhir tahun 2023 banyak korporasi masih mengamati kondisi suku bunga selain kas yang dimiliki korporasi masih cukup besar.

Baca Juga: BNI Gencarkan Program BNI Campus Financial Ecosystem

"Awal tahun ini korporasi akan mulai banyak yang melakukan penarikan atas fasilitas yang dimiliki seiring dengan kebutuhan modal kerja dan arah kebijakan pemerintah yang sudah mulai terlihat," kata Yuddy kepada KONTAN, Jumat (22/3). 

Selain itu, CIMB Niaga juga menunjukkan tren penurunan undisbursed loan secara tahunan. Dikutip dari laporan keuangan (22/3), fasilitas kredit yang belum ditarik ini turun 3% secara tahunan. Adapun pada Januari 2023 nilainya sebesar Rp 108 triliun, turun menjadi Rp 104 triliun pada Januari 2024.

"Kami tidak melihat ada penambahan undisbursed loan. Tahun lalu kami lihat kredit korporasi tumbuh positif," ujar Presiden Direktur CIMB Niaga, Lani Darmawan. 

"Dan pemilu 1 putaran lebih memberikan kepastian bagi pelaku usaha besar untuk lebih confident sehingga kesempatan bagi kredit korporasi untuk tumbuh positif juga tahun ini," lanjut dia. 

Di sisi lain PT Bank Central Asia Tbk (BCA) mencatat kenaikan fasilitas kredit yang belum ditarik. Merujuk pada laporan keuangan yang dikutip (22/3), pada Januari 2023 nilai undisbursed loan sebesar Rp 326 triliun kemudian naik di Januari 2024 menjadi Rp 401 triliun atau naik 23% secara tahunan. 

Baca Juga: NPL di Sejumlah Bank Digital Kompak Naik pada Tahun Lalu, Kenapa?

Kendati begitu Executive Vice President Secretariat & Corporate Communication BCA Hera F. Haryn mengungkapkan kredit total kredit yang disalurkan BCA sepanjang 2023 naik 13,9% secara tahunan menjadi Rp 810,4 triliun. Kenaikan ini ditopang meningkatnya pembiayaan di semua segmen, seperti UKM, Korporasi, hingga kredit konsumer.

"Kami melihat sektor-sektor seperti telekomunikasi, jasa keuangan, komoditas/energi, hingga kredit konsumen memiliki potensi untuk mendorong pertumbuhan total kredit ke depan," kata Hera. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×