Reporter: Rilanda Virasma | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bisnis cicil dan gadai emas dari PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) tembus Rp 16,43 triliun hingga bulan Mei 2025. Jumlah tersebut melonjak 92,52% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.
Sekretaris Perusahaan BSI, Wisnu Sunandar mengatakan, pertumbuhan lini bisnis cicil dan gadai emas terjadi berkat harga emas yang konsisten naik.
Dengan begitu, minat investasi masyarakat terhadap komoditas tersebut pun jadi ikut meningkat.
“Di tengah kondisi yang menantang, emas menjadi salah satu instrumen investasi keuangan safe haven bagi masyarakat,” ujar Wisnu kepada Kontan, Rabu (2/7).
Baca Juga: BSI Gandeng GAHC, Fasilitasi Sertifikasi Halal Australia untuk UMKM Indonesia
Selain itu, kenaikan ini kata Wisnu juga didorong dengan kemudahan layanan pembiayaan emas lewat aplikasi super Byond by BSI.
Adanya layanan emas di lebih dari 1.000 outlet BSI dan lebih dari 100 ribu BSI Agen di Indonesia pun tak pelak jadi faktor yang menunjang perkembangannya.
Namun demikian, bank pemegang lisensi bullion bank ini menyadari masih ada tantangan untuk menumbuhkan bisnis emasnya, seperti masih mengakarnya pola pikir masyarakat untuk lebih memilih menyimpan emas di rumah masing-masing.
Padahal kata Wisnu, emas bisa lebih aman bila disimpan di bank. Apalagi bila bank tersebut menyediakan opsi untuk menjadikan emas nasabah sebagai agunan untuk pembiayaan bila sewaktu-waktu dibutuhkan.
“Jadi bukan hanya investasi, tapi juga manfaat jangka panjang. Jika membutuhkan uang tunai, emas logam mulia atau perhiasan emas yg dimiliki bisa digadaikan untuk mendapatkan dana dengan mudah dan cepat,” imbuhnya.
Selanjutnya: Didorong Euforia AI, Nilai Pasar Nvidia Nyaris Sentuh US$ 4 Triliun
Menarik Dibaca: Apakah Gejala Asam Urat Bisa Disembuhkan? Yuk Kenali juga Cara Mengatasinya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News