Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Jabar Banten Syariah (Bank BJB Syariah) telah menyiapkan beberapa aksi korporasi. Salah satunya adalah rencana untuk melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) atau kerap dikenal IPO.
Direktur Utama Bank BJB Syariah Arief Setyahadi mengungkapkan rencana tersebut memang telah dipersiapkan secara serius oleh manajemen. Di mana, targetnya akan dilakukan pada tahun 2027 atau paling lambat 2028.
“Tahun 2027 atau 2028 itu salah satu harapan kami adalah melakukan IPO dan itu salah satu dari core plan kami” ujar Arief, Kamis (3/7).
Lebih lanjut, Arief bilang untuk aksi korporasi ini pihaknya menargetkan dana sekitar Rp 1,2 triliun. Di mana, ini juga untuk memenuhi permodalan minimal perbankan yang sebesar Rp 3 triliun.
Baca Juga: Bank BJB Syariah Catatkan Sukuk Perdana Senilai Rp 300 Miliar
“Modal kami secara overall sekitar Rp 1,8 triliun jadi untuk mencapai Rp 3 triliun, berarti sekitar Rp 1,2 triliun ya, bisa di atas Rp 3 triliun nanti dari IPO,” tambahnya.
Ia menambahkan selain untuk memperkuat permodalan, dana yang bisa didapat dari IPO akan digunakan untuk ekspansi bisnis. Utamanya, tentu dalam penyaluran pembiayaan Bank BJB Syariah itu sendiri.
Di sisi lain, Arief bilang kalaupun jadi IPO, dana yang didapat juga bakal digunakan untuk ekspansi jaringan dari Bank BJB Syariah. Ditambah juga pengembangan IT serta digitalisasi untuk mendukung internal bank.
“Tentunya ini akan secara bertahap jadi kami mempersiapkan dulu fondasi kami dan menjaga rasio-rasio,” ujar Arief.
Seperti diketahui, Bank BJB Syariah telah resmi mencatatkan sukuk perdana di BEI, Kamis (3/7). Adalah Sukuk Wakalah bi al-Istitsmar Subordinasi I Tahun 2025 yang senilai Rp 300 miliar.
Baca Juga: Bank bjb Syariah Catat Pembiayaan Pemilikan Rumah per Mei 2025 Sebesar Rp 3,4 triliun
Arief menyampaikan bahwa pencatatan sukuk ini merupakan hasil dari konsistensi bank dalam menjawab tantangan industri perbankan syariah yang semakin kompetitif dan dinamis.
Dalam hal ini, ia bilang dampak yang mungkin terasa signifikan adalah dari sisi permodalan. Di mana, rasio permodalan atau CAR Bank BJB Syariah bisa naik 2% hingga 3% menjadi sekitar 21%.
“Kami nantinya untuk menjaganya ke depan target kami juga bisa 23% atau 24% untuk CAR,” ujar Arief.
Selanjutnya: Tawaran Impor Minyak Hingga Investasi Energi
Menarik Dibaca: Ini Dia Jadwal KRL Jogja Solo pada Jumat 4 Juli 2025
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News