Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Rizki Caturini
JAKARTA. Kenaikan permintaan kredit di kuartal-II 2017 menyebabkan penempatan bank disurat berharga diprediksi akan mulai turun. Kartika Wirjoatmodjo, Direktur Utama Bank Mandiri mengatakan, dengan mulai cairnya beberapa kredit baru pada kuartal-II, penempatan di surat berharga akan turun.
Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), pada kuartal I-2017 secara industri penempatan bank di surat berharga masih cukup tinggi yaitu sebesar 16,85% secara tahunan atau year on year (yoy) menjadi Rp 944,17 triliun.
"Proyeksinya pada kuartal II-2017 penempatan di surat berharga tidak akan terlalu tumbuh signifikan seiring dengan permintaan kredit yang besar di korporasi dan UMKM,” ujar Direktur Utama Maybank Indonesia, Taswin Zakaria, Rabu (24/5).
Herwidayatmo, Direktur Utama Bank Panin menambahkan, penempatan disurat berharga merupakan upaya bank untuk pengelola dana pihak ketiga. Ketika permintaan kredit masih belum terlalu besar, maka porsi dana yang tersedia untuk ditempatkan di surat berharga menjadi lebih besar. Sebaliknya, jika permintaan kredit sudah mulai besar, maka porsi dana yang ditempatkan di surat berharga akan menyusut.
"Penempatan di surat berharga dilakukan sebagai bagian dari manajemen aset dan likuiditas," kata Panji Irawan, Direktur Tresuri dan Internasional BNI, Rabu (24/5).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News