Reporter: Annisa Aninditya Wibawa, Dyah Megasari |
JAKARTA. Bank Indonesia (BI) melaporkan, stabilitas sistem keuangan dan fungsi intermediasi perbankan tetap terjaga selama 2012. Kinerja industri perbankan yang solid tecermin pada tingginya rasio kecukupan modal (CAR/Capital Adequacy Ratio) yang mencapai 17,4% dan rendahnya rasio kredit bermasalah (NPL/Non Performing Loan) gross sekitar 2% pada November 2012.
Dalam waktu yang bersamaan, pertumbuhan kredit hingga akhir November 2012 mencapai 22,3% (yoy).
Dan “Diperkirakan mencapai sekitar 23% pada akhir tahun 2012,” ujar Kepala Departemen Perencanaan Strategis dan Hubungan Masyarakat sekaligus Direktur Eksekutif BI, Dody Budi Waluyo, Kamis (10/1). Sayang ia tak menyebut secara nominal pencapaian tersebut.
Menurutnya, sejalan dengan meningkatnya investasi, kredit investasi tumbuh cukup tinggi, sebesar 29,8% (yoy) dan kredit modal kerja tumbuh 26,1% (yoy).
“BI berharap hal itu dapat meningkatkan kapasitas perekonomian nasional,” lanjut Dody.
Sementara itu, kredit konsumsi tumbuh lebih rendah yakni 12,1% (yoy). Penyebabnya antara lain terkait dengan penerapan kebijakan pengaturan besaran rasio LTV (loan to value) dan minimum uang muka, untuk menjaga pertumbuhan kredit yang sehat di sektor konsumtif.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News