kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Kredit produktif Bank Jatim tumbuh 19,45%


Jumat, 29 Mei 2015 / 21:13 WIB
Kredit produktif Bank Jatim tumbuh 19,45%
ILUSTRASI. Yuk nikmati promo 12.12 dari Bank Danamon, bisa dapat Cashback di Ace Hardware hingga Chatime!


Reporter: Adhitya Himawan | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Jumlah kredit produktif yang disalurkan Bank Jatim di kuartal I 2015 mencapai Rp 9,50 triliun. Jumlah ini menunjukkan pertumbuhan sebesar 19,45% secara year on year (yoy).

Menurut Ferdian Satygraha, Manajer Hubungan Investor Bank Jatim, pertumbuhan kredit produktif di Bank Jatim justru lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan kredit konsumsi. Adapun kredit konsumsi yang disalurkan hingga kuartal I 2015 sudah mencapai Rp 17,06 triliun. "Jumlah ini menunjukkan pertumbuhan sebesar 15,87% secara yoy," kata Ferdian pada KONTAN, Jumat (29/5).

Ferdian menegaskan sejauh ini Bank Jatim berusaha secara serius agar porsi kredit produktif bisa mencapai 60% dari total kredit sesuai himbauan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). "Kami mengandalkan kredit untuk proses pembangunan dan menggenjot pertumbuhan ekonomi di Provinsi Jawa Timur," ujar Ferdian.

Ferdian mengakui kredit multiguna PNS masih menjadi bisnis terbesar dari Bank Pembangunan Daerah (BPD) asal Jawa Timur tersebut. Selama ini Bank Jatim mengakomodasi kebutuhan dana PNS yang dipergunakan untuk berbagai keperluan mendesak dalam kehidupan sehari-hari. "Seperti perbaikan rumah, biaya pendidikan, pembelian aset dan sebagainya," jelas Ferdian.

Sayangnya Ferdian enggan menyebut target pertumbuhan kredit produktif BPD di Bank Jatim sampai Semester I 2015. Hanya saja Bank Jatim berusaha melakukan ekspansi kredit mikro untuk menjangkau kebutuhan permodalan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Provinsi Jawa Timur. "Caranya kami menambah 40 unit mikro dari yang kami miliki saat ini sudah 60 unit. Sehingga unit mikro kami bisa bertambah jadi 100 unit di seluruh Jawa Timur," pungkas Ferdian.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×