kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.303.000   7.000   0,30%
  • USD/IDR 16.584   -33,00   -0,20%
  • IDX 8.251   84,91   1,04%
  • KOMPAS100 1.131   14,37   1,29%
  • LQ45 800   15,27   1,95%
  • ISSI 291   1,34   0,46%
  • IDX30 418   7,16   1,74%
  • IDXHIDIV20 473   8,42   1,81%
  • IDX80 125   1,66   1,35%
  • IDXV30 134   1,28   0,97%
  • IDXQ30 131   2,43   1,89%

Kredit produktif Bank Jatim tumbuh 19,45%


Jumat, 29 Mei 2015 / 21:13 WIB
Kredit produktif Bank Jatim tumbuh 19,45%
ILUSTRASI. Yuk nikmati promo 12.12 dari Bank Danamon, bisa dapat Cashback di Ace Hardware hingga Chatime!


Reporter: Adhitya Himawan | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Jumlah kredit produktif yang disalurkan Bank Jatim di kuartal I 2015 mencapai Rp 9,50 triliun. Jumlah ini menunjukkan pertumbuhan sebesar 19,45% secara year on year (yoy).

Menurut Ferdian Satygraha, Manajer Hubungan Investor Bank Jatim, pertumbuhan kredit produktif di Bank Jatim justru lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan kredit konsumsi. Adapun kredit konsumsi yang disalurkan hingga kuartal I 2015 sudah mencapai Rp 17,06 triliun. "Jumlah ini menunjukkan pertumbuhan sebesar 15,87% secara yoy," kata Ferdian pada KONTAN, Jumat (29/5).

Ferdian menegaskan sejauh ini Bank Jatim berusaha secara serius agar porsi kredit produktif bisa mencapai 60% dari total kredit sesuai himbauan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). "Kami mengandalkan kredit untuk proses pembangunan dan menggenjot pertumbuhan ekonomi di Provinsi Jawa Timur," ujar Ferdian.

Ferdian mengakui kredit multiguna PNS masih menjadi bisnis terbesar dari Bank Pembangunan Daerah (BPD) asal Jawa Timur tersebut. Selama ini Bank Jatim mengakomodasi kebutuhan dana PNS yang dipergunakan untuk berbagai keperluan mendesak dalam kehidupan sehari-hari. "Seperti perbaikan rumah, biaya pendidikan, pembelian aset dan sebagainya," jelas Ferdian.

Sayangnya Ferdian enggan menyebut target pertumbuhan kredit produktif BPD di Bank Jatim sampai Semester I 2015. Hanya saja Bank Jatim berusaha melakukan ekspansi kredit mikro untuk menjangkau kebutuhan permodalan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Provinsi Jawa Timur. "Caranya kami menambah 40 unit mikro dari yang kami miliki saat ini sudah 60 unit. Sehingga unit mikro kami bisa bertambah jadi 100 unit di seluruh Jawa Timur," pungkas Ferdian.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×