Reporter: Rilanda Virasma | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tren penyaluran kredit ke sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) secara industri tampak lamban per Maret 2025 ini. Meski demikian, sejumlah bank besar mengaku masih membukukan pertumbuhan positif di kuartal pertama tahun ini.
Melansir laporan uang beredar Bank Indonesia (BI), Selasa (29/4), penyaluran kredit UMKM hanya tumbuh 1,7% secara tahunan (YoY) dengan total Rp 1.396,4 triliun dari Rp 1,364 triliun.
Padahal di bulan sebelumnya, kredit UMKM tercatat tumbuh 2,1% YoY sebesar 1.393,4 triliun.
Berdasarkan skala usaha, kredit ke segmen mikro bahkan terkoreksi 2,1% YoY menjadi hanya Rp 625,7 triliun dari Rp 633,7 triliun. Nasib di bulan sebelumnya pun tak jauh beda, turun 0,9% YoY.
Segmen kecil dan menengah masih mencatat kenaikan, yakni masing-masing 8,4% YoY dan 0,05% YoY dengan total penyaluran sebesar Rp 466,1 triliun dan Rp 304,7 triliun.
Baca Juga: Tak Hanya Pertumbuhan yang Mini, Kualitas Kredit UMKM Juga Menurun di Awal 2025
Untuk mengatasi hal ini, Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Dian Ediana Rae mengatakan, OJK tengah menyusun Rancangan Peraturan OJK (RPOJK) tentang Akses Pembiayaan Kepada UMKM untuk mendorong pertumbuhan kredit atau pembiayaan ke sektor ini.
“RPOJK UMKM nantinya akan berlaku bagi bank dan Lembaga Keuangan Non Bank (LKNB), serta diharapkan dapat memberikan kemudahan akses pembiayaan kepada UMKM dalam seluruh tahapan pembiayaan yang dilakukan oleh bank dan LKNB sehingga diharapkan dapat meningkatkan kapasitas usahanya,” terang Dian beberapa waktu lalu.
Selain itu, OJK juga telah melaksanakan program-program untuk mendorong akses pembiayaan UMKM seperti Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia dan Bangga Berwisata di Indonesia (Gernas BBI-BBWI), Kredit/Pembiayaan Melawan Rentenir (K/PMR), Kredit/Pembiayaan Sektor Prioritas (KPSP), dan Business Matching.
Menilik kondisi sejumlah bank besar, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk justru mencatat pertumbuhan positif. Corporate Secretary BTN Ramon Armando mengatakan, penyaluran kredit BTN ke sektor UMKM tumbuh 10% YoY.
“Sektor dengan pertumbuhan tertinggi berasal dari sektor penyediaan akomodasi dan makan-minum. Sedangkan sektor dengan pertumbuhan terendah dari listrik, gas, dan air,” ungkap Ramon kepada Kontan, Selasa (29/4).
Kata Ramon, pertumbuhan ini tak terlepas dari gencarnya digitalisasi kredit lewat ponsel pintar dan credit scoring untuk mempercepat prosesnya.
Selain itu, BTN juga telah mengoptimalkan pemberian kredit kepada merchant nasabah BTN, perluasan partnership atau value chain, dan peningkatan kompetensi sumber daya manusia (SDM) untuk menghasilkan realisasi kredit yang berkualitas.
“Kami tetap optimistis bahwa hingga akhir tahun 2025, kredit UMKM BTN dapat tumbuh di kisaran 22 % YoY,” kata Ramon.
Pertumbuhan ini juga masih dialami PT CIMB Niaga Tbk. Direktur Utama CIMB Niaga, Lani Darmawan mengatakan, penyaluran ke segmen UMKM tumbuh 7,6% YoY.
Melansir laporan keuangannya, Selasa (29/4), CIMB Niaga telah menyalurkan kredit UMKM sebesar Rp 26,87 triliun di kuartal pertama tahun ini. Sebagai perbandingan, di kuartal l tahun lalu jumlahnya sebesar Rp 24,97 triliun.
Namun dibandingkan dengan kuartal sebelumnya, kredit UMKM CIMB Niaga hanya tumbuh 1,3% secara kuartalan (QoQ) dari kuartal IV tahun lalu yang sebesar Rp 27,22 triliun.
Baca Juga: Belum Pulih, Pertumbuhan Kredit UMKM Kian Melambat Di Februari 2025
Menurut Lani, lambatnya pertumbuhan ini terjadi akibat gejolak pasar. Selain itu, perbankan juga menurutnya masih menunggu penurunan suku bunga kredit karena cost of fund (CoF) yang tinggi.
“Pelaku usaha juga lebih berhati-hati untuk menambah investasi baru dalam situasi dan kondisi saat ini,” ujar Lani kepada Kontan, Selasa (29/4).
Secara kuartalan, kredit UMKM PT Bank Central Asia juga mengalami perlambatan. Melansir laporan keuangannya, Selasa (29/4), BCA hanya membukukan pertumbuhan sebesar 0,6% QoQ sebesar Rp 124,5 triliun dari sebelumnya Rp 123,7 triliun.
Adapun secara tahunan, angka penyalurannya tumbuh 12,9% YoY dari posisi Rp 110,3 pada kuartal l tahun 2024.
Sementara itu, kredit UMKM PT Bank Mandiri (Persero) Tbk secara tahunan naik sebesar Rp11 triliun menjadi Rp136 triliun di kuartal pertama 2025.
“Realisasi ini mempertegas komitmen Bank Mandiri dalam memperkuat ekonomi berbasis kerakyatan,” ujar Direktur Utama Bank Mandiri, Darmawan Junaidi, Selasa (29/4).
Baca Juga: Makin Seret, Penyaluran Kredit UMKM hanya Tumbuh 1,7% pada Maret 2025
Selanjutnya: Golkar Tanggapi Keputusan Prabowo Beri Arahan Tertutup Soal Danantara
Menarik Dibaca: Cerah hingga Berawan, Simak Prakiraan Cuaca Jakarta Besok (30/4)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News