kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.965.000   -10.000   -0,51%
  • USD/IDR 16.830   0,00   0,00%
  • IDX 6.438   38,22   0,60%
  • KOMPAS100 926   8,20   0,89%
  • LQ45 723   5,45   0,76%
  • ISSI 205   2,17   1,07%
  • IDX30 376   1,61   0,43%
  • IDXHIDIV20 454   0,42   0,09%
  • IDX80 105   1,01   0,98%
  • IDXV30 111   0,45   0,40%
  • IDXQ30 123   0,28   0,22%

Krom Bank Tutup 2024 dengan Kinerja Positif, Pendapatan Bunga Bersih Rp 965 Miliar


Selasa, 08 April 2025 / 23:37 WIB
Krom Bank Tutup 2024 dengan Kinerja Positif, Pendapatan Bunga Bersih Rp 965 Miliar
ILUSTRASI. Anton Hermawan, Presiden Direktur Krom Bank saat peluncuran aplikasi perbankan digital Krom Bank.


Reporter: Sri Sayekti | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Krom Bank Indonesia Tbk (“Krom” atau “IDX: BBSI”) hari ini mengumumkan laporan keuangan dengan perolehan pendapatan bunga bersih (audited) meningkat 125% year-on-year (Y-o-Y) menjadi  Rp 965 miliar pada 2024 dari Rp 429 miliar pada 2023, seiring dengan pertumbuhan penyaluran kredit yang signifikan.

Presiden Direktur Krom Bank, Anton Hermawan menyampaikan, “Kinerja kami di tahun 2024 ini mencerminkan langkah Krom yang semakin kokoh sebagai bank digital yang agile dengan skalabilitas tinggi. Pencapaian ini merupakan hasil dari strategi bisnis yang solid dan prudent dalam menghadirkan solusi keuangan yang tidak hanya digital-friendly, tetapi juga menjawab kebutuhan nyata para nasabah.”

Dana Pihak Ketiga (DPK)

Total aset Krom naik signifikan 83% Y-o-Y menjadi Rp6,65 triliun, serta ekspansi kredit yang naik 131% Y-o-Y  menjadi Rp4,25 triliun pada 2024 dari Rp1,83 triliun pada 2023. Pertumbuhan kredit didorong oleh lonjakan dana pihak ketiga dan optimalisasi perluasan layanan berbasis teknologi digital.

DPK Krom pun meningkat hampir sembilan kali lipat menjadi Rp3,16 triliun Y-oY pada 2024 dari Rp348 miliar pada 2023, didorong oleh pertumbuhan pada simpanan berbasis tabungan dan deposito. Selain itu, di tengah strategi ekspansi yang agresif, Krom mampu mencatatkan laba bersih sebesar Rp124 miliar Y-o-Y, relatif stabil dibanding tahun sebelumnya dikarenakan Krom meningkatkan rasio pencadangan.

Baca Juga: Likuiditas Sulit, Krom Bank Proyeksi Ada Potensi Perang DPK di Tahun 2025

Kualitas Aset Tetap Terjaga, Modal Kuat

Rasio kredit bermasalah (NPL) gross Krom tercatat sebesar 3,12%, menandakan manajemen risiko yang solid dalam ekspansi kredit. Cadangan kerugian untuk mengantisipasi potensi risiko juga diperkuat dengan peningkatan rasio pencadangan menjadi 6,46% Y-o-Y dari 4,67% di periode sebelumnya.

Rasio kecukupan modal (KPMM) sebesar 82,63% - jauh di atas ketentuan minimum regulator - yang memposisikan Krom pada posisi yang sangat sehat dan memiliki permodalan kuat untuk terus bertumbuh secara berkelanjutan.

Di sisi lain, dengan bisnis modelnya yang efisien dan scalable, Krom tetap mampu menjaga efisiensi dan profitabilitas. Biaya operasional dijaga tetap rendah dibanding pendapatan, dengan Rasio Cost to Income (CIR) sebesar 18,07%. Dengan Net Interest Margin (NIM) mencapai 20,01%, Krom juga mencatat margin keuntungan yang tinggi dari aktivitas intermediasi.

Baca Juga: Raih Kinerja Impresif di Kuartal III-2024, Ini Fokus Krom Bank di 2025

Penguatan Teknologi dan Layanan yang Lebih Personal

Krom akan terus fokus memperluas jangkauan pertumbuhan nasabah baru serta berinvestasi pada pengembangan layanan digital (inovasi) dengan menciptakan produk atau layanan yang semakin relevan dengan kebutuhan nasabah dan perluasan akses layanan melalui jaringan dan kemitraan strategis. Pada tahun 2024, Krom menghadirkan layanan QRIS dan BI Fast.

“Kami siap terus berekspansi, menghadirkan inovasi progresif, dan memperkuat konektivitas digital guna mewujudkan visi perusahaan, sekaligus memperkokoh posisi Krom sebagai platform keuangan digital terpercaya yang menghubungkan nasabah dengan solusi finansial yang seamless, relevan, dan bernilai tambah,” tutup Anton.

Baca Juga: Jelang Hari Raya, Tabungan dan Deposito Krom Bank Naik 8,36%

Selanjutnya: Gara-gara Daging Sapi dan Babi, Australia Tetap Kena Tarif Impor 10%,

Menarik Dibaca: TWELVE Chinese Dining Hadirkan Menu Baru

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×