Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Sofyan Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rasio kredit bermasalah (NPL) segmen korporasi menengah atau middle corporate pada kuartal I-2018 cukup tinggi yakni mencapai 10,48%. Kredit bermasalah sektor middle corporate Bank Mandiri pada kuartal I 2018 ini lebih tinggi dari rata rata NPL Mandiri 3,32%.
Tingginya NPL Bank Mandiri di sektor ini sejalan dengan pertumbuhan kredit korporasi menengah yang negatif. Pada periode tersebut, Bank Mandiri mencatat penurunan kredit 7,2% secara tahunan atau year on year (yoy) untuk kredit korporasi menengah menjadi Rp 141,7 triliun.
Kartika Wirjoatmodjo, Direktur Utama Bank Mandiri mengakui bank sedang melakukan restrukturisasi dan hapus buku dii sektor kredit middle corporate ini.
Restrukturisasi dan hapus buku ini dilakukan ke debitur middle corporate Bank Mandiri di beberapa kota besar di Indonesia.
"Kredit middle corporate masih dilakukan restrukturisasi dan write off ini menyebabkan pertumbuhan melambat," kata Tiko sapaan akrabnya, Selasa (24/4).
Dengan restrukturisasi dan write off diharapkan NPL sektor ini bisa mengalami penurunan pada tahun ini. Namun kredit middle corporate sampai akhir tahun ini diperkirakan tidak akan terlalu banyak tumbuh atau tumbuh 0%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News