kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Kucuran kredit modal kerja perbankan terkerek pertumbuhan ekonomi


Senin, 22 November 2021 / 06:53 WIB
Kucuran kredit modal kerja perbankan terkerek pertumbuhan ekonomi
ILUSTRASI. Bank Mandiri mencatatkan realisasi kredit modal kerja (KMK) secara bank only sebesar Rp 297,4 triliun per Oktober 2021.


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemulihan ekonomi yang terlihat di sepanjang tahun ini membuat perbankan semakin optimistis mengucurkan kredit modal kerja. Bank Indonesia (BI) mencatat, pertumbuhan kredit perbankan mencapai 3,24% year on year (yoy) pada Oktober 2021. 

Gubernur BI Perry Warjiyo menyatakan perbaikan kredit didorong baik oleh permintaan dan penawaran. Padahal pada September 2021, kredit bank secara nasional baru tumbuh 2,21% yoy.

Permintaan kredit modal kerja mulai mampu mengejar pertumbuhan kredit konsumsi. BI mencatatkan kredit modal kerja naik 2,6% yoy menjadi Rp 2538,2 triliun per September 2021. Sedangkan pertumbuhan kredit konsumsi naik 2,9% yoy menjadi Rp 1638,2 triliun di sembilan bulan pertama 2021. 

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) mencatatkan realisasi kredit modal kerja (KMK) secara bank only  mencapai Rp 297,4 triliun per Oktober 2021.

Baca Juga: Likuiditas melimpah, bank parkirkan dana ke surat berharga negara

Sekretaris Perusahaan Bank Mandiri Rudi As Aturridha menyatakan nilai itu memiliki porsi kurang lebih 40% dari total kredit Bank Mandiri (Bank Only)

“Komposisi ini sama seperti tahun lalu. Adapun kontributor utama pertumbuhan kredit tersebut antara lain berasal dari sektor Telekomunikasi, FMCG, serta perkebunan sawit dan CPO,” ujar Rudi kepada Kontan.co.id pada Minggu (21/11).

Ia menyatakan kredit modal kerja diharapkan dapat tetap tumbuh hingga akhir tahun. Kredit ini akan ditopang oleh sektor-sektor yang masih prospek baik dan relatif tidak terdampak secara langsung oleh pandemi Covid-19.

Ia mencontohkan sektor yang masih prospektif seperti, telekomunikasi, FMCG, serta perkebunan sawit & CPO. Hal ini mengingat perkembangan industri terkait dan kondisi debitur pada sektor-sektor tersebut hingga sembilan bulan pertama tahun ini yang relatif masih memiliki kinerja yang baik. 

Baca Juga: BI catat kebutuhan pembiayaan korporasi makin meningkat pada Oktober 2021

“Selain itu, dengan upaya Pemerintah dan regulator untuk terus mendorong pemulihan ``ekonomi, kami optimis ruang pertumbuhan masih terbuka,” tukasnya. 

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) mencatatkan pertumbuhan kredit modal kerja secara bank only 14,3% yoy menjadi Rp 489,03 triliun per September 2021. Sekretaris Perusahaan BRI Aestika Oryza Gunarto menyatakan mayoritas kredit modal kerja disalurkan pada segmen mikro.

“BRI optimistis menilai prospek KMK ke depan, mengingat saat ini kondisi ekonomi sudah berangsur normal akibat melandai-nya pandemi. Selain itu, optimisme BRI didasari oleh keberadaan Holding Ultra Mikro yang menjadi sumber pertumbuhan baru perseroan. Secara umum, BRI menargetkan pertumbuhan kredit sebesar 8%-10% yoy di tahun 2022,” jelasnya kepada Kontan.co.id.

 



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×