Reporter: Adhitya Himawan | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Bank Rakyat Indonesia (BRI) semakin gencar dalam penyaluran kredit usaha rakyat (KUR). Hingga akhir November 2014, jumlah KUR yang disalurkan BRI telah tumbuh 37,67% secara year on year (yoy).
Berdasarkan data Komite KUR, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, jumlah KUR yang disalurkan BRI di akhir November 2014 mencapai Rp 115,60 triliun. Jumlah tersebut menunjukkan pertumbuhan sebesar 36,67% dibanding November 2013 yang mencapai Rp 84,58 triliun.
“Capaian yang tinggi ini karena komitmen kami yang kuat untuk membantu meningkatkan kapasitas ekonomi masyarakat menengah ke bawah,” kata Djarot Kusumayakti, Direktur Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) BRI saat dihubungi KONTAN, Rabu (7/1).
Kedepan Djarot menekankan kualitas pertumbuhan KUR akan terus dijaga. “Dengan SDM kami yang kuat dan memadai jumlahnya, saya kira kami bisa menjaga agar NPL kami tidak naik semakin tinggi,” ujarnya.
Hingga akhir November 2014, BRI telah menyalurkan KUR untuk ritel sebesar Rp 20,60 triliun dan untuk mikro sebesar Rp 95,00 triliun. Disertai jumlah debitur untuk ritel mencapai 117.259 debitur UMK dan untuk mikro mencapai 11.326.246 debitur UMK.
Sementara rata-rata KUR yang diterima debitur KUR BRI untuk ritel sebesar Rp 175,70 juta dan untuk mikro sebesar Rp 8,4 juta. Adapun NPL KUR BRI untuk ritel sebesar 2,9% dan untuk mikro sebesar 1,8%.
Pencapaian BRI dalam penyaluran KUR juga tetap terbesar pada November 2013. Kala itu KUR yang dikucurkan BRI mencapai Rp 84,58 triliun. Jumlah tersebut terdiri dari KUR untuk ritel sebesar Rp 16,71 triliun dan untuk mikro sebesar Rp 67,87 triliun. Disertai jumlah debitur untuk ritel mencapai 98.066 debitur UMK dan untuk mikro mencapai 9.003.295 debitur UMK.
Sementara rata-rata KUR yang diterima debitur KUR BRI untuk ritel sebesar Rp 170,50 juta dan untuk mikro sebesar Rp 7,5 juta. Adapun NPL KUR BRI untuk ritel sebesar 3,1% dan untuk mikro sebesar 1,7%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News