Reporter: Oginawa R Prayogo | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Pelemahan rupiah berlanjut. Bahkan sejumlah bank memasang harga jual dollar di posisi Rp 12.000 pada hari ini.
Peter Jacobs, Direktur Departemen Komunikasi BI menjelaskan, penyebab tingginya harga jual dollar tersebut terkait pasokan dollar di mana permintaan tinggi dan ketersediannya kurang. Dia menilai, hal tersebut dapat terjadi karena banyak individu yang menahan dollar AS.
"Kalau mau jujur, orang yang menahan dollar ini ya perorangan, seperti orang tua yang anaknya kuliah di luar negeri atau orang yang membeli apartemen di luar negeri," ujar Peter kepada KONTAN, Rabu (4/9).
Dia juga bilang, sebagian individu tersebut mencari dollar AS hingga ke money changer. "Para individu ini perlu mengamankan kebutuhan dollar AS mereka masing-masing," jelasnya.
Peter menilai, harga jual dollar AS dapat mencapai level Rp 12.000 karena disebabkan ekspektasi pelaku pasar. "BI terus manage ekspektasi pasar agar tidak terlalu khawatir ketakutan rupiah akan melemah terus. Ini kan sebenarnya ekspektasi saja," ujarnya.
Peter juga meyakini bahwa ke depannya perbedaan nilai tukar dollar AS di bank dengan di pasar keuangan akan semakin tipis selisihnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News