kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.906.000   5.000   0,26%
  • USD/IDR 16.248   3,00   0,02%
  • IDX 6.896   -5,40   -0,08%
  • KOMPAS100 1.002   -1,73   -0,17%
  • LQ45 764   -3,45   -0,45%
  • ISSI 227   0,51   0,23%
  • IDX30 394   -1,99   -0,50%
  • IDXHIDIV20 455   -1,86   -0,41%
  • IDX80 112   -0,28   -0,25%
  • IDXV30 114   0,05   0,04%
  • IDXQ30 127   -0,74   -0,58%

Laba Askrindo Hanya Rp 36,70 M


Jumat, 01 Mei 2009 / 10:30 WIB


Sumber: KONTAN |

JAKARTA. Banjir penjaminan Kredit Usaha Rakyat (KUR) tidak membuat PT Asuransi Kredit Indonesia (Askrindo) menikmati laba yang besar. Tahun lalu PT Askrindo hanya menuai laba bersih Rp 36,70 miliar, menyusut 25% dibanding tahun sebelumnya yang sebesar Rp 48,69 miliar.

Penyusutan laba bersih itu terjadi karena lonjakan klaim lebih tinggi daripada kenaikan premi neto. Premi Askrindo di 2008 mencapai Rp 254,48 miliar, naik 114,5% dari Rp 117,7 miliar pada tahun 2007.

Sementara klaim Askrindo di 2008 lebih tinggi 155% dari tahun 2007. Dalam nominal, klaim naik dari Rp 51,5 miliar di 2007 menjadi Rp 131,8 miliar di 2008.

Direktur Operasional Askrindo, Hartono mengaku, klaim naik mengikuti peningkatan volume usaha. "Naiknya premi otomatis meningkatkan risiko penjaminan," ujarnya, Kamis (30/4).

Hartono menyanggah peningkatan klaim itu berasal dari klaim Kredit Usaha Rakyat yang macet. Namun dia mengakui, penjaminan KUR merupakan tugas dari pemerintah dalam rangka pelayanan masyarakat atau public service obligation. "Penjaminan KUR berdasarkan Instruksi Presiden Nomor 6 /2007, jadi kami tidak memikirkan untung rugi," ujarnya.

Menurut Hartono, kenaikan biaya klaim terjadi merata di seluruh lini bisnis Askrindo. Baik bisnis penjaminan kredit besar ataupun kecil, kredit perdagangan, surety bond, atau asuransi bidang konstruksi, dan asuransi terhadap barang masuk di pabean. "Semuanya menyumbang kenaikan klaim," ujarnya.

Pekan lalu, Direktur Utama Askrindo Chairul Bahri menceritakan, hingga akhir triwulan pertama 2009, Askrindo telah melakukan penjaminan KUR perbankan senilai Rp 1,7 triliun.

Mengingat perbandingan antara modal penjamin terhadap nilai kredit yang dijamin setara satu berbanding 10, maka Askrindo menyisihkan modal sebesar Rp 170 miliar untuk menjamin KUR senilai Rp 1,7 triliun.

Sedangkan uang klaim yang telah mereka bayarkan per triwulan I 2009 sebesar Rp 12,8 miliar. Ini berarti, tingkat klaim KUR di Askrindo mencapai 7,53% dari seluruh kredit yang dijamin.

Untuk meningkatkan kemampuannya dalam menjamin KUR pada tahun ini, Askrindo berharap pemerintah menyuntik modal segar. Jika ada tambahan modal Rp 500 miliar, seperti yang pernah direncanakan pemerintah, maka Askrindo bisa melakukan penjaminan KUR senilai Rp 5 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×