kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45909,31   7,91   0.88%
  • EMAS1.354.000 1,65%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Laba Bank BNI masih naik 4,3% jadi Rp 4,25 triliun di kuartal I 2020


Selasa, 19 Mei 2020 / 17:30 WIB
Laba Bank BNI masih naik 4,3% jadi Rp 4,25 triliun di kuartal I 2020
ILUSTRASI. Nasabah bertransaksi di Bank BNI Jakarta, Senin (8/4). Lembaga Penjamin Simpanan menyatakan jumlah rekening tabungan pada periode Februari 2019 bertambah sekitar 1 juta rekening dibandingkan dengan posisi pada bulan sebelumnya (mont to mont) tapi nilai si


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA.PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) sepanjang kuartal I 2020 masih berhasil mencatatkan perolehan kinerja positif terutama dari sisi profitabilitas. 

Berkat kredit yang masih tumbuh dua digit di kuartal pertama, pendapatan bunga bersih atau net interest income (NII) perseroan masih bisa tumbuh 7,7% secara year on year (yoy) menjadi Rp 9,54 triliun.

Baca Juga: Pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini bisa lebih rendah dari target

Direktur Tresuri dan Internasional BNI Putrama Wahju Setyawan mengatakan, kenaikan NII tersebut dikontribusikan oleh kenaikan pendapatan bunga sebesar 3,8% dan penurunan beban bunga sebesar -2,5%. 

Penurunan beban bunga ini menarik karena disebabkan oleh biaya dana (cost of fund) yang turun sebesar 30 bps. Ini terjadi karena perolehan dana murah (CASA) yang juga meningkat dibanding kuartal I 2019.

Adapun dari sisi beban operasional, strategi efisiensi tetap dilakukan, terutama pada pos biaya variabel, sehingga beban operasional BNI pada kuartal I 2020 dapat tumbuh terkendali sebesar 1,7% yoy. 

Secara keseluruhan, kinerja itu membawa BNI mampu mencatatkan laba bersih pada kuartal I 2020 sebesar Rp 4,25 triliun atau meningkat 4,3% yoy dibanding kuartal I 2019 sebesar Rp 4,08 triliun.

Baca Juga: Kredit BNI masih tumbuh 11,2% di sepanjang kuartal I 2020

Kinerja solid tersebut tidak membuat BNI kehilangan kewaspadaan terhadap kondisi perekonomian ke depan yang belum dapat diprediksi secara akurat, terutama akibat dampak COVID-19, yang belum dapat diperkirakan akhir penyebarannya. 

Terlebih, pada kuartal I 2020, indikasi pengaruh COVID-19 terlihat pada peningkatan rasio kredit bermasalah atau non-performing loan (NPL) dari 2,3% pada 2019 menjadi 2,4% pada 2020.

Langkah-langkah penting yang dilakukan BNI selama kuartal I 2020 terutama difokuskan pada penyelamatan aset paling penting perusahaan, yaitu pegawai, agar tetap sehat dan terhindar dari terpaan virus corona. 

Baca Juga: Periode relaksasi, BI telah memborong Rp 22,8 triliun SBN di pasar perdana

Selain itu, kehandalan operasional terus dijaga untuk memberikan kenyamanan bagi nasabah, antara lain melalui kehandalan e-channel serta ketersediaan layanan cabang yang disertai penerapan protokol kesehatan secara disiplin, dan yang terpenting saat ini adalah melakukan restrukturisasi kredit secara prudent dalam rangka meringankan beban debitur yang terkena dampak COVID-19. 

Meskipun masih jauh di bawah batas maksimal NPL yang ditetapkan regulator sebesar 5%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×