Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Tendi Mahadi
Secara terpisah, Direktur Keuangan Bank Mandiri Panji Irawan mengatakan pihaknya berharap akhir tahun pertumbuhan laba masih di kisaran dua digit. Kendati demikian, bank bersandi bursa BMRI memang mengakui adanya perubahan target dari sisi kredit yang hanya dipatok 8% sampai 10% secara yoy.
"Kami ubah target kredit dari semula 10%-12% menjadi 8%-10% dengan mengutamakan kualitas kredit," terangnya.
Untuk mengoptimalkan fungsi intermediasi perbankan, Bank Mandiri juga menjaga komposisi kredit produktif seperti kredit investasi dan modal kerja, dalam porsi yang signifikan, yakni 81,49% dari total portofolio. Pada triwulan ini, penyaluran kredit investasi mencapai Rp 251,07 triliun dan kredit modal kerja sebesar Rp 342,3 triliun.
Baca Juga: BCA tak mau terburu-buru untuk memutuskan stock split
Sebagai agent of development, Bank Mandiri juga turut berkontribusi dalam pembangunan nasional, berupa penyaluran kredit ke sektor infrastruktur yang mencapai Rp 198,5 triliun dengan tingkat pertumbuhan mencapai 16,9% (YoY). Kredit tersebut disalurkan kepada berbagai sektor seperti tenaga listrik, transportasi, migas, energi terbarukan, dan lain-lain.
Untuk program Kredit Usaha Rakyat (KUR), sepanjang Januari-September 2019, total KUR yang disalurkan mencapai Rp 17,45 triliun, tumbuh 29,7% (YoY) atau mencapai 69% dari target tahun 2019 dengan jumlah penerima sebanyak 222.825 debitur.
Dari jumlah tersebut, sebesar 50,25% disalurkan kepada sektor produksi, yakni pertanian, perikanan, industri pengolahan dan jasa produksi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News