kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,34   -28,38   -2.95%
  • EMAS1.321.000 0,46%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Laba bank melempem di tahun lalu, bagaimana dengan tahun ini?


Rabu, 22 Januari 2020 / 21:16 WIB
Laba bank melempem di tahun lalu, bagaimana dengan tahun ini?
ILUSTRASI. Wakil Direktur Utama PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Herry Sidharta (kiri) bersama para direksi saat paparan kinerja BNI 2019 di Jakarta, Rabu (22/1). Sepanjang tahun 2019 lalu, kinerja laba perbankan masih terpantau seret./pho KONTAN/Carolus Agus


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Tendi Mahadi

Namun, Nixon menjamin bahwa di tahun 2020 ini laba BTN akan kembali moncer. Pihaknya pun memasang target laba bersih minimal Rp 3 triliun. Sebelumnya, BTN memang mengatakan pada Januari 2020 rasio pencadangan BTN akan ada di level 100%. Nah, pada penghujung 2020 rasio tersebut akan secara bertahap ditingkatkan hingga menyentuh 130%.

Dari sisi kredit, bank spesialis kredit perumahan ini juga lebih percaya diri. Di tahun 2020, setelah mendapatkan tambahan subsidi untuk KPR, realisasi kredit perseroan minimal akan tumbuh 9%-10%.

Sebagai gambaran saja, merujuk laporan keuangan BTN di bulan November 2019 total laba bersih hanya sebesar Rp 256,66 miliar. Laba tersebut menurun sekitar 88,91% dari pencapaian di periode setahun sebelumnya yang sebesar Rp 2,31 triliun.

Baca Juga: Bisnis internasional BNI sumbang Rp 1,1 triliun dari total laba tahun lalu

Sementara itu, PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (Bank Jatim) justru meyakini kinerja perseroan di tahun 2020 akan lebih membaik. Direktur Keuangan Bank Jatim Ferdian Timur Satyagraha mengatakan, sejak akhir tahun 2018 pihaknya memang sudah menyiapkan dan memenuhi implementasi PSAK 71.

Artinya, di tahun 2019 perseroan sudah lebih leluasa melakukan ekspansi bisnis, lantaran CAR pun masih bisa dijaga tebal sebesar 22% sepanjang 2019. Terbukti, per November 2019 kredit Bank Jatim tumbuh sebesar 15,51% secara year on year (yoy) per November 2019.

Salah satunya ditopang dari kredit UMKM yang naik 18,44% dan komersial sebesar 37,73% secara yoy per November 2019. "Tahun ini secara keseluruhan kredit ditarget tumbuh 14% yoy," ujar Ferdian kepada Kontan.co.id, Rabu (22/1).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×