kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Laba Bank Mutiara merosot 58%


Jumat, 06 Juli 2012 / 06:10 WIB
Laba Bank Mutiara merosot 58%
Park Seo Joon akan bintangi film Captain Marvel 2 (The Marvels) bersama Brie Larson?


Reporter: Nina Dwiantika |

JAKARTA. Bank Mutiara harus siap kembali mendapat sorotan. Setelah Mahkamah Agung (MA) menolak permohonan kasasi dan memerintahkan Bank Mutiara mengembalikan dana nasabah senilai Rp 41 miliar, kini, bank yang dulu bernama Century itu harus menanggung penurunan laba bersih sebesar 58% di semester I-2012.

Direktur Utama Bank Mutiara, Maryono, menjelaskan, laba semester pertama ini hanya sebesar Rp 86 miliar. Bandingkan dengan laba bersih pada periode yang sama tahun lalu senilai Rp 205 miliar.

Namun, sejatinya, kinerja Mutiara tak seburuk yang terlihat. Penurunan laba terjadi lantaran di Semester I-2011 bank ini memetik laba ekstra dari pemulihan penyisihan penghapusan aktiva (PPA). Alhasil, di semester I-2011, sebagian besar laba berasal dari pendapatan recovery aset bermasalah warisan manajemen lama itu, dan bukan dari pendapatan usaha, seperti kredit dan komisi.

Jika pemulihan PPA tersebut tak masuk hitungan, Bank Mutiara merugi Rp 41 miliar di akhir semester I-2011. Artinya, kinerja semester pertama 2012 justru membaik.

Berbeda dengan tahun lalu, kinerja tahun ini benar-benar mengandalkan operasional bank. Sampai Juni 2012, Bank Mutiara membukukan pertumbuhan kredit 26% jadi
Rp 10,5 triliun. Kredit konsumer seperti kredit kendaraan, kepemilikan rumah/apartemen (KPR/KPA) serta kredit tanpa agunan (KTA) menjadi penopang. "Ke depan, kami akan menyeimbangkan portofolio kredit antara konsumer dan UKM," tambah Maryono.

Untuk mendukung rencana tersebut, tahun ini, Bank Mutiara akan membuka 50 outlet untuk menyalurkan kredit mikro, 10 outlet untuk priority banking dan empat kantor cabang baru. Selain itu, bank milik Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) ini juga akan memiliki layanan kartu debet menggandeng ATM PRIMA yang terhubung dengan 170.000 mesin EDC di 70.000 merchant jaringan BCA.

Meskipun kredit tumbuh di atas pasar, Mutiara tetap melakukan prinsip kehati-hatian. Ini tercermin dari rasio kredit bermasalah atau non-performing loan (NPL) gross per Juni 2012 sebesar 4,82%, turun dibandingkan periode yang sama tahun lalu, 10,44%.

Sementara sumber dana tumbuh 18,46% jadi Rp 11,61 triliun dari sebelumnya Rp 9,8 triliun. Fungsi intermediasi pun membaik. Ini terlihat dari rasio penyaluran kredit terhadap simpanan atau loan to deposit ratio (LDR) 89,98%.

Dengan pertumbuhan tersebut, Bank Mutiara mencatat kenaikan aset 7,5% jadi Rp 13,5 triliun. Sementara ekuitas Mutiara sampai akhir Juni 2012 mencapai Rp 1,06 triliun, tumbuh 47,19%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×