Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Tendi Mahadi
Dengan demikian, meski NPL gross mengalami peningkatan menjadi 4,43% dibandingkan situasi 12 bulan yang lalu, pembentukan cadangan yang memadai telah membantu menekan tingkat NPL net ke tingkat 2,97% dari 3,42% pada akhir periode yang sama tahun lalu.
Tak kalah penting, komitmen pemegang untuk terus mendukung kinerja Bank diwujudkan dengan adanya tambahan setoran modal. Sampai dengan kuartal tiga tahun 2019 ini, total setoran modal tambahan yang telah diterima Bank Sampoerna adalah senilai Rp265 miliar. Hal ini ikut berdampak pada rasio kecukupan modal (CAR) di level yang sangat memadai sebesar 20,94% pada akhir September 2019.
Pada Kuartal III 2019, Bank Sampoerna meraih predikat “Sangat Bagus” pada ajang Infobank Award 2019 yang digelar oleh Majalah Infobank. “Penghargaan ini menunjukkan bahwa meskipun masih terdapat banyak tantangan dan ketidakpastian dalam kondisi perekonomian di Indonesia dan global, Bank Sampoerna masih mencatatkan kinerja yang cukup baik. Mudah-mudahan predikat ini masih dapat dipertahankan untuk periode selanjutnya”, ujar Henky Suryaputra, Chief Financial Officer Bank Sampoerna.
Untuk mendukung pencapaian kinerja keuangan srrta untuk memenuhi kebutuhan perbankan masyarakat luas dengan lebih baik, pada kuartal IV tahun 2019 ini Bank Sampoerna akan meluncurkan mobile banking.
Baca Juga: Kepesertaan dialihkan ke AXA Mandiri, Mandiri DPLK akan ditutup
Setelah melalui serangkaian masa uji coba, mobile banking yang dirancang berbeda dengan mobile banking sejenisnya dari bank lain ini, diharapkan dapat memenuhi seluruh kebutuhan pengguna atas transaksi perbankan yang dikehendakinya.
“Kami akan mengusahakan lebih banyak masyarakat yang memperoleh manfaat layanan transaksi perbankan. Dengan hadirnya mobile banking Bank Sampoerna ini, di mana pun nasabah berada, mereka akan dapat menikmati layanan perbankan” ucap Henky melengkapi.
Sementara itu, rasio keuangan Bank Sampoerna lainnya per September 2019 berada pada level yang cukup baik, Net Interest Margin (NIM) sebesar 6,83%, Return On Equity (ROE) sebesar 2,21%. Biaya Operasional dibanding Pendapatan Operasional (BOPO) tercatat 95,17% serta Loan to Deposit Ratio (LDR) sebesar 81,90%.
“Kami yakin mengakhiri tahun 2019 yang hanya tinggal beberapa bulan lagi, Bank Sampoerna masih berpotensi untuk tumbuh lebih baik. Mendengarkan nasabah, menjadikan mereka sahabat akan terus menjadi mantra kami dalam menjalankan usaha dan menyalurkan kredit ke sektor UMKM demi memajukan perekonomian di Indonesia,” tutur Ali.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News