Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Noverius Laoli
Kemudian, perbaikan proses bisnis turut menekan rasio kredit bermasalah (non-performing loan/NPL) gross Bank BTN sebesar 32 bps yoy menjadi 3,38%. Rasio pencadangan (coverage ratio) Bank BTN pun tetap naik sebesar 1.383 bps yoy menjadi 155,65% per 31 Desember 2022.
Per Desember 2022, loan to deposit ratio (LDR) Bank BTN juga tetap stabil di level 92,65%. Di samping itu, rasio kecukupan likuiditas (liquidity coverage ratio/LCR) berada di level yang sehat sebesar 238,50%.
Untuk Unit Usaha Syariah (UUS) Bank BTN juga melesat hingga akhir 2022. Laba bersih BTN Syariah tersebut tercatat naik 80,12% yoy menjadi Rp 333,58 miliar per 31 Desember 2022 dari Rp 185,20 miliar.
Baca Juga: Erick Thohir Perkirakan Laba Konsolidasi BUMN Tembus Rp 303,7 Triliun pada 2022
Kenaikan laba bersih UUS Bank BTN tersebut ditopang oleh peningkatan pembiayaan syariah dan perbaikan kualitas pembiayaan. Pembiayaan syariah tercatat tumbuh sebesar 14,79% yoy menjadi Rp 33,62 triliun dan non-performing financing (NPF) gross turun 101 bps yoy menjadi 3,31% per 31 Desember 2022.
DPK BTN Syariah juga ikut menanjak di level 18,38% yoy menjadi Rp 34,64 triliun pada akhir 2022. Dengan kenaikan tersebut, aset BTN Syariah naik 18,18% yoy menjadi Rp45,33 triliun per 31 Desember 2022.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News