kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Laba bersih Bank Mega tumbuh 38,39% pada kuartal I-2020, ini pendorongnya


Rabu, 22 April 2020 / 16:06 WIB
Laba bersih Bank Mega tumbuh 38,39% pada kuartal I-2020, ini pendorongnya
ILUSTRASI. Aktivitas nasabah di kantor cabang Bank Mega, Tangerang Selatan, Senin (24/2/2020).


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Mega Tbk (MEGA) masih berhasil menorehkan kinerja positif sepanjang kuartal I-2020. Bank milik Chaerul Tanjung ini membukukan laba bersih Rp 669,39 miliar di periode kuartal I-2020, tumbuh 38,39% secara year on year (yoy).

Berdasarkan laporan keuangan Bank Mega yang dirilis, Rabu (22/4), tingginya pertumbuhan laba bersih tersebut terutama didukung kenaikan tajam dari keuntungan transaksi spot dan derivatif menjadi Rp 257,25 miliar. Di periode yang sama tahun lalu, perseroan hanya membukukan keuntungan dari transaksi ini sebesar Rp 69,78 miliar.

Baca Juga: Bunga BI tetap, bunga deposito tertinggi di bank turun jadi 5,9%

Sementara net interest income (NII) atau pendapatan bunga bersih Bank Mega hanya tumbuh sebesar 9,7% yoy menjadi Rp 989,14 miliar. Adapun pendapatan berbasis komisi dan fee atau fee based income (FBI) bank ini mengalami penurunan 11% yoy dari Rp 462,24 miliar jadi Rp 411,36 miliar.

Pada kuartal I-2020, Bank Mega mencatatkan kerugian penurunan nilai aset kredit sebesar Rp 99,6 miliar, naik dari Rp 50,74 miliar pada kuartal I 2019.

Penyaluran kredit Bank Mega juga tumbuh pesat yakni 23,1% yoy dari Rp 43,24 triliun di kuartal I 2019 menjadi Rp 53,65 triliun. Namun dibandingkan kuartal sebelumnya hanya naik sebesar 1,22%.

Perseroan berhasil menghimpun dana pihak ketiga (DPK) Rp 76,06 triliun dimana dana murah (giro dan tabungan) tercatat Rp 21,6 triliun atau dengan rasio 28,3%. DPK tersebut tumbuh 29,13% dibandingkan kuartal I 2019 sebesar Rp 58,9 triliun.

Rasio kredit bermasalah Bank Mega atau Non Performing Loan (NPL) gross turun jadi 1,55% dari 1,75% di kuartal I tahun sebelumnya dan NPL net turun jadi 1,2% dari 1,43%.

Baca Juga: Meski Banyak Tantangannya, Saham Perbankan Tetap Jadi Idola.

Margin bunga bersih atau net interest margin (NIM) Bank Mega turun jadi 4,84% dari 5,26% di kuartal I-2019. Sementara rasio biaya operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) turun jadi 69,71% dari 72,23%. Loan to deposit ratio (LDR) ada di level 67,48%, turun dari 71,31%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×