Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Era bunga simpanan murah bank digital makin terlihat. Di mana, bank digital sebelumnya dikenal menawarkan bunga-bunga tinggi untuk menarik nasabah baru.
Hal tersebut sejalan pula dengan langkah Bank Indonesia (BI) yang menurunkan bunga 100 basis poin (bps) sepanjang tahun ini. Ditambah, Lembaga Penjaminan Simpanan (LPS) juga sudah menurunkan tingkat bunga penjaminan sebanyak 50 bps.
Nah, beberapa bank digital pun tampaknya sudah mulai mengikuti. Salah satunya layanan bank digital milik PT Bank KEB Hana Indonesia, Line Bank, yang akan mulai menyesuaikan suku bunga simpanannya per 1 September 2025.
Menilik situs resminya, penyesuaian suku bunga deposito reguler tidak terjadi untuk semua jangka waktu. Adapun, penyesuaian ini hanya terjadi pada deposito reguler dengan tenor 1 bulan, 7 bulan hingga 12 bulan.
Secara rinci, untuk deposito reguler dengan tenor 1 bulan mengalami penyesuaian dari sebelumnya 6% per tahun menjadi 5,50% per tahun. Sementara itu, deposito reguler dengan tenor 7 hingga 12 bulan juga turun dari sebelumnya 7,5% per tahun menjadi 6,5% per tahun.
Di sisi lain, penyesuaian juga sejatinya terjadi pada simpanan dalam bentuk tabungan. Di mana, penyesuaian tersebut juga terjadi di sebagian saldo rata-rata dari simpanan nasabah yang ditempatkan di Line Bank.
Baca Juga: Perbankan Digital Makin Pacu Penyaluran Digital Lending
Sebagai contoh, untuk tabungan dengan saldo rata-rata di bawah Rp 1 juta dari sebelumnya mendapatkan bunga 1% per tahun, mulai 1 September 2025 tidak akan mendapatkan bunga simpanan lagi atau 0%.
Sementara itu, untuk tabungan dengan saldo rata-rata di kisaran Rp 1 juta sampai Rp 10 juta kini hanya mendapatkan bunga 0,5% per tahun. Padahal, sebelumnya tabungan dengan saldo tersebut masih mendapatkan bunga 1% per tahun.
Chief Personal Banking Officer Hana Bank Stefen Loekito bilang penyesuaian ini mempertimbangkan beberapa faktor, antara lain BI rate serta strategi pertumbuhan dana dengan mengoptimalkan hybrid channel.
Meski demikian, ia menyadari bahwa bunga simpanan Line Bank masih berada di atas tingkat bunga penjaminan LPS. Artinya, dana nasabah tidak akan dijamin oleh LPS jika ke depan bank terpaksa dilikuidasi.
“Hemat saya nasabah sepertinya sudah melakukan diversifikasi juga dalam penempatan dananya dan membagi porsi penempatan di produk dengan bunga diatas LPS dan yang sesuai LPS,” jelas Stefen kepada KONTAN, Rabu (27/8).
Lebih lanjut, ia pun optimistis tetap mampu mengakuisisi nasabah baru meskipun bunga simpanan Line Bank telah diturunkan. Dalam hal ini, bank akan mengutamakan akuisisi secara organik.
Baca Juga: Bank Digital Makin Buktikan Kinerja Efisien Ketimbang Bank Konvensional
Selain Line Bank, penurunan juga sudah sempat dilakukan oleh PT Bank Raya Indonesia Tbk (AGRO). Di mana, penurunan telah dilakukan di kuartal III/2025 ini sebanyak 25 bps.
“Penurunan dilakukan untuk nominal tertentu,” ujar Direktur Keuangan Bank Raya Rustarti Suri Pertiwi.
Wanita yang akrab disapa Tiwi ini juga bilang penurunan tersebut tidak akan terhenti disini. Artinya, ruang untuk penurunan suku bunga simpanan ke depan masih terbuka.
Ia pun menegaskan ruang penurunan suku bunga simpanan tersebut mempertimbangkan beberapa faktor. Di antaranya adalah keseimbangan antara kebutuhan likuiditas, strategi funding, serta kondisi pasar.
Tiwi pun berharap penurunan suku bunga simpanan juga bisa diikuti dengan suku bunga kredit. Menurutnya, sudah ada beberapa penyesuaian pula untuk bunga kredit.
“Beberapa produk kredit sudah disesuaikan, tergantung kebutuhan di lapangan,” tandasnya.
Baca Juga: Transaksi Digital di Bank Besar pada Semester-I 2025 Masih Meriah
Sementara itu, Febri Rusli, Digital Banking Product & Innovation Head SMBC Indonesia bilang bahwa di layanan bank digital Jenius menegaskan juga akan mengikuti penurunan suku bunga BI dan LPS. Dalam hal ini, ia menegaskan bunga di Jenius tidak melebihi bunga penjaminan LPS.
Ia bilang pihaknya kini juga tidak begitu menawarkan bunga tinggi untuk mencari nasabah baru. Sebab, ia optimis Jenius memiliki kepercayaan dari nasabah dengan kepemilikan dari SMBC Indonesia.
Memang, ia mengakui bahwa saat ini ada beberapa bunga tinggi yang ditawarkan oleh Jenius. Ambil contoh, bunga simpanan produk Cash Cow yang bisa menawarkan lebih dari 6% per tahun.
“Itu cuma gimmick dan ada periodenya,” ujarnya.
Selanjutnya: Boeing: Indonesia Butuh 600 Pesawat Baru dalam 20 Tahun ke Depan
Menarik Dibaca: Film Legenda Kelam Malin Kundang Rilis Teaser Poster dan Teaser Trailer
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News