Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja Citibank Indonesia tertekan cukup besar sepanjang kuartal I 2021. Laba bersihnya mengalami kontraksi hingga 40,8% selama tiga bulan pertama tersebut sejalan dengan penurunan pendapatan bunga bersihnya.
Berdasarkan laporan keuangan yang dipublikasikan Kamis (20/5), Citibank Indonesia tercatat hanya mampu membukukan laba bersih Rp 596,12 miliar di kuartal I 2021. Sementara pada periode yang sama tahun 2020 mencapai Rp1,01 triliun.
Pendapatan bunga bersih bank ini mengalami penurunan 16% dari Rp 1,05 triliun menjadi Rp 886 miliar. Fee based income bank ini juga tercatat turun 26,1% dari Rp 573,7 miliar menjadi Rp 423,8 miliar.
Baca Juga: BP Tapera, BTN, dan Perumnas berkolaborasi beri kemudahan untuk memiliki rumah
Keuntungan dari transaksi spot dan derivatif turun dari Rp 504,7 miliar menjadi Rp 234,5 miliar. Namun, kerugian dari penurunan nilai aset turun dari Rp 418,2 miliar jadi Rp 57,8 miliar. Sepanjang tiga bulan pertama tahun ini, aset Citibank Indonesia naik 3,6% dari Rp 84,4 triliun pada Desember 2020 menjadi Rp 87,5 triliun.
Kredit tercatat stagnan atau hanya tumbuh 0,1 % dari akhir tahun lalu menjadi Rp39,83 triliun. Sedangkan dana pihak ketiga (DPK) tumbuh 5,2% dari akhir tahun lalu sebesar Rp 59,3 triliun menjadi Rp 62,4 triliun.
Rasio kredit bermasalah Citibank Indonesia secara gross mengalami penurunan dari 2,34% kuartal I 2020 menjadi 1,44%. Tetapi NPL net naik dari 0,23% menjadi 0,4%
Seperti diketahui, Citibank akan keluar dari bisnis konsumer di Indonesia seiring dengan keputusan kantor pusatnya (Citigroup) keluar dari bisnis ritel di 13 negara di dunia, termasuk Indonesia. Proses penjualan bisnis tersebut sudah dimulai dan sudah banyak calon pembeli yang berminat.
Kegiatan bisnis consumer banking Citi di Indonesia meliputi kartu kredit, kredit tanpa agunan, kantor cabang retail, layanan pengelolaan kekayaan (wealth management), layanan nasabah perbankan individual yang terdiri dari Citigold, Citi Priority dan Citi Banking, layanan perbankan digital, bancassurance, dan layanan perbankan melalui telepon/CitiPhone, operasional consumer. Meski diminati banyak calon pembeli, proses penjualan bisnis konsumer ini bakal berlangsung lama.
Baca Juga: Perbankan siap kembangkan bisnis paylater
"Di Indonesia, saat ini sudah terdapat banyak pihak yang berminat untuk membeli bisnis consumer bank kami. Proses transaksi seperti ini pada umumnya akan berlangsung dalam jangka waktu yang lama dan akan membutuhkan interaksi dengan sejumlah calon pembeli yang berminat,” kata CEO Citi Indonesia Batara Sianturi dalam siaran pers, Jumat (30/4).
Batara mengatakan, kriteria pemilihan pembeli untuk bisnis consumer bank perlu mempertimbangkan sejumlah faktor kuantitatif dan kualitatif. Di antaranya, Citibank akan berupaya untuk memastikan kelanjutan dalam memberikan layanan dengan tingkat yang sama yang biasa diterima oleh nasabah, serta kepentingan dan prospek masa depan karyawan bank.
Selanjutnya: Sederet sektor industri ini mengerek permintaan kredit di Bank Mandiri
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News