kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Laba BRI naik tipis 1,84% hingga September


Selasa, 25 Oktober 2016 / 12:36 WIB
Laba BRI naik tipis 1,84% hingga September


Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Rizki Caturini

JAKARTA. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk mencatatkan kenaikan laba yang tipis sampai September 2016. Tercatat laba bank berkode BBRI ini hanya naik tipis 1,84% yoy menjadi Rp 18,62 triliun.

Ini disebabkan beban operasional yang naik 31,55% yoy melebihi kenaikan pendapatan bunga bersih yang naik 16,84% yoy. Selain itu, cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) BRI sampai September 2016 tercatat sebesar Rp 22,31 triliun atau naik 27,83% yoy.

Direktur Utama BRI Asmawi Syam mengatakan, sampai kuartal III 2016, bank berkode BBRI ini berhasil meningkatkan fee based income sebesar 25,9% yoy menjadi Rp 6,6 triliun. “Ini disumbangkan dari digital banking dan echannel BRI,” ujar Asmawi, Selasa (25/10).

Sampai akhir tahun diharapkan pertumbuhan kredit bank berkode BBRI ini bisa mencapai 13% sampai 14%. Asmawi mengatakan untuk pertumbuhan kredit, BRI akan fokus ke penyaluran kredit secara selektif dan sesuai dengan prinsip prudensial terutama di sektor mikro.

Sampai kuartal III 2016, kredit bank BRI naik cukup tinggi yaitu 16,3% yoy menjadi Rp 603,47 triliun. Kenaikan penyaluran kredit ini dikontribusikan dari pertumbuhan kredit mikro sebesar 20,3% yoy menjadi Rp 204,8 triliun.

Disaat kredit naik cukup pesat, NPL masih terjaga diangka 2,22% atau turun 2bps yoy dibandingkan waktu yang sama tahun lalu. Sampai akhir tahun BRI menargetkan NPL akan berada diangka 2,1% sampai 2,4%.

Penurunan NPL ini salah satunya disebabkan karena rasio pencadangan BRI sampai September 2016 sebesar 166,6%. Rasio pencadangan BRI sampai kuartal III 2016 ini lebih tinggi dari tahun lalu sebesar 150%.

Mengimbangi kredit, DPK naik tidak terlalu tinggi yaitu 9,03% yoy menjadi Rp 666,5 triliun. Kenaikan DPK ini dikontribusikan dari kenaikan nasabah menjadi 8,6 juta nasabah sampai September 2016.

Dengan kenaikan kinerja ini aset juga mengalami kenaikan 15,28% yoy menjadi Rp 894,35 triliun. Rasio kecukupan modal bank BRI sampai September masih terjaga di angka 21,88%. Sampai akhir tahun, BRI akan menjaga pencadangan di angka 150% sampai 166%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×