Reporter: Dyah Megasari |
JAKARTA. Hingga kuartal III 2011, PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA) berhasil menjaring laba Rp 2,38 triliun naik 33% dari periode yang sama 2010. Angka tersebut berdasarkan pada laporan keuangan unaudited bank.
Dari kinerja tersebut, diperoleh earning per share (EPS) sebesar Rp 95,10, lebih besar dari angka tahun sebelumnya yang sebesar Rp 74,98. Pertumbuhan laba ini terutama diperoleh dari meningkatnya pendapatan operasional sebesar Rp 1,15 triliun dari Rp 6,50 triliun di bulan September 2010 menjadi Rp 7,65 triliun di bulan September 2011.
Pertumbuhan kredit tercatat merata di segala segmen dengan rincian 30%, 28% dan 18% masing-masing untuk segmen korporasi, komersial dan ritel. CIMB Niaga juga akan terus mendorong pertumbuhan kredit syariah, micro finance dan juga rahn (gadai).
Presiden Direktur CIMB Niaga Arwin Rasyid mengungkapkan beberapa divisi tumbuh signifikan. “Dukungan penuh manajemen atas pengembangan bisnis micro finance dan rahn terlihat dari penambahan jumlah outlet Mikro Laju menjadi 201 outlet per September 2011, dari jumlah sebelumnya yang 72 outlet per September 2010. Demikian pula dengan bisnis rahn, per September 2011 berhasil mencatatkan pertumbuhan pembiayaan sebesar 419% menjadi Rp 31,32 miliar dari periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp6,03 miliar," papar Arwin.
Investasi infrastruktur
Lebih 11% dari total kredit CIMB Niaga disalurkan ke luar pulau Jawa, mencerminkan strategi penyaluran kredit yang menyeluruh di Indonesia. Arwin mengklaim, meski mencatat pertumbuhan kredit yang tinggi, CIMB Niaga tetap memperhatikan kualitas asetnya dengan berhasil mencatatkan rasio non performing loan (NPL) gross-nya di level 2,63%, membaik dibandingkan akhir bulan September 2010, sebesar 2,73%.
Pada periode laporan keuangan kali ini, bank milik investor asal negeri jiran ini berhasil mengumpulkan dana pihak ketiga (DPK) sebesar Rp126,30 triliun, naik 18% dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 106,60 triliun. Sehingga dari sisi dana pihak ketiga, CIMB Niaga berhasil mempertahankan posisinya sebagai bank terbesar kelima di Tanah Air. CASA (current account savings account) meningkat sebesar 13% dibandingkan periode yang sama tahun lalu menjadi Rp 54,68 triliun.
Dari sisi aset, CIMB Niaga juga mempertahankan posisinya sebagai bank terbesar kelima dengan jumlah aset mencapai Rp 159,15 triliun per September 2011, naik 23% dari periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp 129,14 triliun.
Menghadapi ketatnya persaingan di industri perbankan, CIMB Niaga berjanji bakal menjaga keseimbangan pada semua aspek usaha, baik di segmen perbankan korporasi, komersial, maupun ritel, termasuk perbankan Syariah. "Investasi di bidang infrastruktur juga dilakukan," janji Arwin.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News