Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Adi Wikanto
JAKARTA. Industri asuransi jiwa mengaku kesulitan untuk menggeber perolehan laba tahun ini karena kinerja hasil investasi yang tertekan.
Meski begitu, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mendata pelaku usaha masih mencatatkan pertumbuhan laba secara year to date.
Dari data regulator, di akhir Januari lalu industri asuransi jiwa mengantongi laba sebelum pajak sebesar Rp 672 miliar.
Angka ini terus naik hingga mencapai Rp 5,69 triliun di akhir semester pertama 2015.
Angka ini naik lagi jadi Rp 7,45 triliun di akhir bulan Agustus.
Kepala Eksekutif Pengawas IKNB OJK Firdaus Djaelani mengakui kondisi investasi memang berdampak pada kinerja di industri asuransi jiwa.
Meski begitu ia menilai kondisi ini hanya bersifat temporer.
"Hasil investasi memang turun, tapi belum bisa disebut merugi karena mereka kan belum jual. Tentu kalau pasar terus membaik seperti belakangan ini hasilnya akan membaik juga," katanya, Senin (12/10).
Sementara dari sisi operasional sendiri, Firdaus menyebut kondisi industri masih sangat baik dengan pertumbuhan premi yang masih terjaga.
Hingga tutup tahun nanti, ia yakin industri asuransi jiwa masih bisa mencatatkan pertumbuhan premi di atas 20%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News