Reporter: Arif Ferdianto | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Clipan Finance Indonesia Tbk (CFIN) atau Clipan Finance berhasil meraup laba bersih hingga 6.342,71% secara tahunan (YoY) menjadi Rp 649,65 miliar di semester I 2023.
Direktur Utama Clipan Finance Harjanto Tjitohardjojo menjelaskan bahwa penyebab melesatnya laba CFIN didasari oleh dua faktor utama. Pertama, dari perbaikan nilai aset yang telah dihapus buku senilai Rp 577 miliar dan setelah dikenakan pajak memberikan kontribusi Rp 450 miliar ke nilai laba CFIN.
“Kedua jika dibanding tahun lalu kita punya profit itu bagus karena ada pertumbuhan bisnis, lalu kita punya biaya-biaya berhasil turun termasuk biaya bunga, itu totalnya Rp 38 miliar sehingga rasio-rasionya bisa lebih sehat,” ujarnya kepada Kontan.co.id, dikutip Kamis (27/7).
Baca Juga: Laba Clipan Finance (CFIN) Melonjak 6.342% pada Semester I-2023
Harjanto menjelaskan, penghapus bukukan tersebut disebabkan adanya masalah pada Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKUP) yang dilakukan oleh satu debitur dari lini anjak piutang (factoring), di mana lini tersebut sudah tidak ada di CFIN.
“Jadi ada kasus yang cukup besar, itu pembiayaan sudah dari 12 tahun yang lalu,” jelasnya.
Pendapatan CFIN juga tampak meningkat sebesar 95,37% yoy menjadi Rp 1,39 triliun di semester I-2023, dibandingkan semester I-2022 yang sebesar Rp 714,19 miliar.
Selain itu total beban CFIN pada semester I-2023 menurun 19,95% yoy menjadi Rp 562,99 miliar, dibandingkan semester I-2022 yang mencapai Rp 703,3 miliar.
Beban terbesar CFIN datang dari bunga dan beban pembiayaan yang mencapai Rp 110,23 miliar, meningkat 32,83% YoY dibanding semester I-2022 yang sebesar Rp 82,98 miliar.
“Kita berusaha cari cost of fund (CoF) yang bagus, kita nego sama bank akhirnya dapat bunga yang lebih bagus jadi kita lunasi yang kemarin-kemarin mahal. Pakai bunga yang baru kan lebih untung kita,” kata Harjanto.
Baca Juga: Clipan Finance Bakal Bagikan Dividen Senilai Rp 398 Miliar
Lebih lanjut, Harjanto menambahkan, CFIN masih memiliki pendanaan yang cukup sehingga pihaknya tidak ada rencana untuk menerbitkan obligasi di tahun ini.
“Obligasi gak kita buka dulu karena hitung-hitungan kita masih cukup, kita kan ada perjanjian dengan bank-bank besar yang kasih cost of fund (CoF) ke kita bagus, jadi sampai tahun ini kita masih aman,” tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News