kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.528.000   8.000   0,53%
  • USD/IDR 16.240   -40,00   -0,25%
  • IDX 7.037   -29,18   -0,41%
  • KOMPAS100 1.050   -5,14   -0,49%
  • LQ45 825   -5,35   -0,64%
  • ISSI 214   -0,85   -0,40%
  • IDX30 423   -1,15   -0,27%
  • IDXHIDIV20 514   0,87   0,17%
  • IDX80 120   -0,69   -0,57%
  • IDXV30 125   1,36   1,09%
  • IDXQ30 142   0,26   0,18%

Laba Multifinance Moncer Sepanjang Tahun 2021


Kamis, 17 Februari 2022 / 08:04 WIB
Laba Multifinance Moncer Sepanjang Tahun 2021
ILUSTRASI. BFI Finance mencatatkan laba di tahun 2021 melesat 61,3% yoy menjadi Rp 1,13 triliun


Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Meski pandemi Covid-19 masih membayangi bisnis industri multifinance, beberapa perusahaan tetap mampu mencatatkan kinerja cemerlang sepanjang tahun 2021. Tak sekedar tumbuh, laba perusahaan multifinance pun melonjak hingga double digit.

Terbaru, ada BFI Finance yang mencatat ada pertumbuhan laba hingga 61,3% secara year-on-year (yoy) menjadi Rp 1,13 triliun. Sebagai perbandingan, pada tahun sebelumnya, laba BFI Finance tercatat hanya Rp 701 miliar.

Adapun, kinerja positif tersebut ditopang juga oleh nilai pembiayaan baru (booking) sebesar Rp 13,7 triliun atau mengalami kenaikan 79,8% yoy.

Direktur Keuangan BFI Finance Sudjono pun menilai kenaikan booking ini sejalan dengan pulihnya kondisi pandemi serta peningkatan aktivitas bisnis pada umumnya.

Selain itu, Sudjono pun mengungkapkan bahwa kinerja rasio keuangan perusahaan terbilang positif. Dimana, Return on Assets (RoA) dan Return on Equity (RoE) masing-masing berada di level 9,6% dan 16,2%.

Baca Juga: Bisnis Kembali Pulih, Permintaan Pembiayaan Mobil Niaga Bisa Terus Tumbuh

“Rasio keuangan ini bergerak positif dan didukung dengan pencadangan yang hati-hati, meskipun kualitas aset terus membaik,” ujar Sudjono.

Tak hanya laba yang tumbuh, total aset dan piutang pembiayaan bersih BFI Finance pun juga meningkat. Sampai penghujung tahun lalu, BFI Finance telah membukukan aset senilai Rp 15,6 triliun dengan piutang pembiayaan dikelola Rp 14,6 triliun atau naik 4,5% dibandingkan tahun sebelumnya.

Torehan kinerja positif di 2021 pun juga dirasakan Adira Finance yang membukukan laba sebesar Rp 1,2 triliun atau naik 18,2% yoy.  Kenaikan laba juga ditopang oleh penyaluran pembiayaan baru sebesar Rp 25,9 triliun atau naik 39% yoy.

Meskipun demikian, Perusahaan mencatat piutang pembiayaan yang dikelola masih mengalami penurunan sebesar 8% dibandingkan dengan tahun sebelumnya menjadi Rp 40,4 triliun di 2021.

“Penurunan pada piutang yang dikelola sebagian disebabkan rundown portofolio yang lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan pembiayaan baru karena penjualan belum kembali ke tingkat pre-Covid,” ujar Presiden Direktur Adira Finance, Hafid Hadeli.

Adapun, Hafid menargetkan di 2022 ini pertumbuhan pembiayaan baru bisa melanjutkan pertumbuhan hingga mencapai 25%. Untuk piutang pembiayaan, Hafid menilai belum akan mencapai level di masa pra pandemi meskipun recovery tetap terus dilakukan.

Baca Juga: OJK: Multifinance yang Tak Segera Memenuhi Ketentuan Modal akan Dicabut Izin Usahanya

Terakhir, ada BCA Finance yang telah mengeluarkan rilis keuangannya sepanjang 2021. Anak usaha dari BCA tersebut juga mencatat perolehan laba senilai Rp 1,7 triliun atau naik 39,5% dibandingkan tahun sebelumnya yang senilai Rp 1,2 triliun.

Sementara itu, pendapatan perusahaan pun juga mengalami pertumbuhan menjadi Rp 3,4 triliun dari sebelumnya Rp 3,2 triliun. sedangkan , beban perusahaan pun turun 23,5% yoy menjadi Rp 1,2 triliun.

Presiden Direktur BCA Finance Roni Haslim pun mengungkapkan kinerja positif tersebut bisa berlanjut di tahun ini. Mengingat, masih ada pula stimulus PPnBM dari pemerintah yang bisa menggugah keinginan masyarakat untuk membeli mobil baru dan menekan dampak dari merebaknya varian Omicron.

“kalau kondisi stabil seperti ini sampai akhir tahun, pasti akan tumbuh,” imbuh Roni.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×