kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Laba OCBC NISP dan Danamon tumbuh


Rabu, 26 Juli 2017 / 06:20 WIB
Laba OCBC NISP dan Danamon tumbuh


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang, Nina Dwiantika | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. Dewi Fortuna tengah menaungi industri perbankan. Tak hanya bank BUMN, sejumlah bank swasta pun mencatatkan kenaikan laba bersih dua digit di paruh pertama di tahun 2017. Permintaan kredit yang meningkat diiringi penurunan rasio kredit bermasalah memupuk laba perbankan.

 Misalnya, PT Bank OCBC NISP Tbk yang mencatat laba bersih tumbuh 24% menjadi Rp 1,1 triliun di semester I-2017. Kenaikan laba terutama didorong kenaikan pendapatan bunga bersih sebesar 11% menjadi Rp 2,9 triliun per semester I-2017 dari posisi Rp 2,6 triliun di semester I-2016.

Pendapatan bunga bersih tumbuh dua digit karena penyaluran kredit bank ini naik 17% menjadi Rp 100,6 triliun per semester I-2017. Berdasarkan jenis penggunaannya, porsi kredit yang disalurkan OCBC NISP untuk modal kerja mencapai 45%, investasi 42%, dan konsumer 13%.

"Pertumbuhan kredit tersebut seiring dengan strategi manajemen risiko yang tepat dan prinsip kehati-hatian yang diterapkan," kata Presiden Direktur Bank OCBC NISP Parwati Surjaudaja, Selasa (25/7).

Bank berkode saham NISP ini juga menjaga kualitas kreditnya dengan mencatatkan rasio NPL gross sebesar 1,9% dan NPL nett sebesar 0,9% di semester I-2017.

 Kinerja PT Bank Danamon Indonesia Tbk juga positif. Bank berkode saham BDMN ini membukukan pertumbuhan laba bersih sebesar 18% menjadi Rp 2,03 triliun di semester pertama 2017.

Direktur Keuangan Danamon Vera Eve Lim mengatakan, laba bersih berasal dari laba operasional yang naik 22% menjadi Rp 2,87 triliun per semester I-2017. Laba juga didorong penurunan biaya kredit dan efisiensi pengelolaan operasional.

Kendati demikian, pendapatan bunga bersih hanya naik 4% menjadi Rp 7,07 triliun per semester I-2017. Sebab kredit stagnan atau hanya naik 0,78% menjadi Rp 128,34 triliun per semester I-2017.

Vera menambahkan, pihaknya mematok pertumbuhan kredit sebesar 5%-7% di akhir tahun 2017. Pertumbuhan kredit tersebut bakal berasal dari dorongan kredit UKM, KPR dan pembiayaan baru Adira Finance.BNI tengah melakukan skema kemitraan strategis untuk PT Namasindo Plas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×