kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Laba perbankan pada paruh kedua 2020 diprediksi turun


Sabtu, 22 Agustus 2020 / 08:54 WIB
Laba perbankan pada paruh kedua 2020 diprediksi turun
ILUSTRASI. Petugas kasir menggunakan mesin EDC untuk transaksi kartu kredit konsumen di salah satu ritel di Jakarta, Rabu (15/4). Jumlah kartu kredit beredar di Indonesia terlihat masih meningkat di tengah penyebaran virus corona. Berdasarkan data Bank Indonesia (BI


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Noverius Laoli

Penyumbang utama NPL tersebut dari segmen korporasi non BUMN dan sektornya utamanya dari manufaktur dimana salah satunya sudah tercatat sebagai NPL sejak September 2019. Sunarso, Direktur Utama BRI mengatakan, akan dilakukan pencadangan cukup besar untuk mengantispasi resiko ke depan. Pada paruh pertama, bank coverage ratio bank ini mencapai 200,3%, naik dari 194,6% pada semester I 2019.

BRI melihat kebutuhan kredit masih ada terutama dari segmen UMKM yang menjadi core bisnis perseroan. Sunarso bilang, penyaluran kredit akan terus dilakukan untuk membantu pelaku usaha bangkit kembali namun tetap selektif dan penuh hati-hati.

Baca Juga: Melihat prospek tiga saham perbankan yang masuk top 10 market cap

BNI juga memperkirakan perlambatan laba masih akan berlanjut sampai akhir tahun karena dampak besar dari Covid-19. Bank ini sudah mengajukan revisi Rencana Bisnis Bank (RBB) ke regulator.

Direktur Keuangan BNI, Sigit Prastowo mengatakan, Covid-19 mempengaruhi pertumbuhan kredit, kemampuan perseroan melakukan pemulihan atas kredit hapus buku, dan rasio kredit bermasalah. Pada akhirnya, itu juga bakal mempengaruhi perolehan laba perseroan.

Adanya restrukturisasi dan peningkatan NPL membuat BNI harus membentuk CKPN untuk mengantisipasi resiko. "Sehingga ke depan, kita memproyeksikan profit akan tergerus cukup signifikan karena dua hal itu," ujar Sigit.

Baca Juga: OJK siapkan ketentuan lisensi bank digital, untuk merespons kebutuhan industri

Direktur Keuangan Bank Mandiri Silvano Rumatir menjelaskan, tahun ini pihaknya berkomitmen untuk menjaga kinerja positif tahun ini, baik dari sisi kredit maupun dari perolehan laba. "Tentunya dengan mempertimbangkan kondisi recovery di semester II tahun ini,"ujarnya.

Tahun ini, Bank Mandiri akan fokus mendorong kredit pada Program Ekonomi Nasional (PEN) dan juga sektor yang berprospek baik. Tentunya, sambil fokus pada efisiensi biaya lewat akselerasi teknologi digital. Namun, bank ini hanya bereskpektasi kredit tumbuh satu digit tahun ini.



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×