Reporter: Nina Dwiantika, Issa Almawadi | Editor: Dessy Rosalina
JAKARTA. Anda para debitur perbankan, bersiap membayar cicilan utang lebih besar. Prediksi Bank Indonesia (BI), kenaikan suku bunga acuan (BI rate) mengerek kenaikan bunga simpanan. Ujungnya, perbankan pun bersiap mengatrol bunga kredit.
Perry Warjiyo, Deputi Gubernur BI mengatakan, tren kenaikan bunga simpanan bakal berimbas terhadap kenaikan bunga kredit. "Kenaikan bunga kredit terjadi enam hingga 12 bulan mendatang," kata Perry. Namun, proyeksi BI, kenaikan bunga kredit tidak akan sebesar kenaikan bunga simpanan.
Di sepanjang tahun 2013, BI rate telah naik 175 basis poin (bps). Sementara perbankan menaikkan bunga simpanan 200 bps-300 bps. Perry mencontohkan, hingga Desember 2013, bunga deposito satu bulan telah naik 239 basis poin (bps). Pada periode sama, bunga kredit telah naik 41 bps.
BI mewanti-wanti agar perbankan tidak mengatrol bunga kredit terlalu tinggi. "Jika ekonomi melemah dan bunga kredit tinggi, akan kredit macet," jelas dia.
Sudah naik
Sejatinya, perbankan sudah menaikkan bunga kredit sejak tahun lalu (lihat tabel). Muhammad Ali, Sekretaris Perusahaan BRI, mengatakan di sepanjang 2013 lalu, BRI telah menyesuaikan bunga kredit ritel atau naik sekitar 0,25 bps-0,50 bps. "Tahun ini penyesuaian bunga kredit tergantung kondisi perekonomian lokal maupun global," tambah Ali.
Tri Joko, Direktur Keuangan Bank Bukopin, mengaku, pihaknya belum berencana mengerek bunga kredit pada tahun ini. "Kecuali BI kembali menaikan BI rate. Kenaikan bunga tergantung kondisi pasar," kata Tri. Tahun lalu, Bukopin sudah menaikkan suku bunga kredit sebesar 50 bps-150 bps yang terjadi pada November 2013 dan Desember 2013. Kenaikan bunga kredit berlaku untuk semua segmen kredit.
Pada periode sama, bunga simpanan Bukopin naik sebesar 175 bps. "Jika bunga kredit tidak ingin naik, maka harus ada pengorbanan terhadap laba," tambah Tri. Parwati Surjaudaja, Presiden Direktur Bank OCBC NISP, menyampaikan, pihaknya telah menaikkan bunga kredit sejak tahun lalu.
Namun, kenaikan bunga kredit belum sebesar BI rate. Sebab, Bank OCBC NISP mengatrol bunga kredit secara bertahap agar nasabah bisa mengantisipasi dengan lebih baik. Tujuannya, kualitas kredit lebih terjaga hingga jangka panjang. "Kenaikan bunga kredit korporasi dan ritel masih ada ruang sebesar 25 bps. Tapi belum tentu akan naik lagi," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News