Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Noverius Laoli
Ia berpendapat BPJS Ketenagakerjaan melihat bahwa secara potensi valuasi di masa yang akan datang, secara prospek, dan secara emiten yang bersangkutan masih terlihat baik adanya.
“Kalau semakin anjlok, itu semua akan kembali kepada mekanisme pasar nantinya, serta strategi dan mitigasi risiko yang sudah disiapkan ke depannya,” ujarnya.
Sebelumnya, Direktur Pengembangan Investasi BPJS Ketenagakerjaan Edwin Ridwan mengungkapkan bahwa saat ini pihaknya masih menambah porsi alokasi di saham.
Baca Juga: Himbara Diguyur Likuiditas, Simak Rekomendasi Saham Sektor Perbankan Berikut
Dalam hal ini, saham perbankan menjadi salah satu pilihan dengan alasan harga yang sedang dalam tren turun.
Lebih lanjut, ia pun mengungkapkan BPJS Ketenagakerjaan masuk di bank-bank yang kapitalisasi pasarnya besar, tidak cuma bank-bank pelat merah. Di mana, akumulasi sudah dilakukan sejak harga sudah cukup murah.
“Dengan harga saham perbankan yang sedang turun kami melihat hal tersebut sebagai kesempatan yang baik,” ujar Edwin kepada KONTAN, Kamis (16/10).
Edwin menyebutkan saat ini portofolio saham yang dimiliki BPJS Ketenagakerjaan mencapai sekitar 10% dari total portofolio. Dengan aset kelolaan saat ini mencapai Rp 865 triliun, maka portofolio saham milik BPJS Ketenagakerjaan mencapai Rp 86,5 triliun.
“Perbankan karena bobotnya di indeks terbesar secara otomatis juga tercermin di portofolio saham kami,” ujarnya.
Selanjutnya: Manajemen Bank Nagari Tegaskan Belum Berencana IPO hingga 2027
Menarik Dibaca: Hujan Lebat di Provinsi Ini, Simak Peringatan Dini Cuaca Besok (18/10) dari BMKG
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News