kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.462.000   9.000   0,37%
  • USD/IDR 16.663   -15,00   -0,09%
  • IDX 8.660   40,02   0,46%
  • KOMPAS100 1.192   10,20   0,86%
  • LQ45 848   1,27   0,15%
  • ISSI 313   2,80   0,90%
  • IDX30 434   0,50   0,12%
  • IDXHIDIV20 501   -0,35   -0,07%
  • IDX80 134   1,11   0,84%
  • IDXV30 138   1,59   1,16%
  • IDXQ30 138   -0,09   -0,07%

Lakukan mitigasi risiko, bank syariah pupuk pencadangan


Minggu, 11 Oktober 2020 / 18:29 WIB
Lakukan mitigasi risiko, bank syariah pupuk pencadangan
ILUSTRASI. Pelayanan nasabah di kantor cabang BRI Syariah


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Tendi Mahadi

Dana pemerintah dalam rangka percepatan pemulihan ekonomi nasional (PEN) sebesar Rp 1 triliun yang akan ditempatkan di bank ini akan fokuskan untuk sektor-sektor tersebut. Dengan dana PEN itu, perseroan optimis pembiayaan tumbuh 2%-5% tahun ini. Adapun hingga Agustus baru tercatat tumbuh 0,9% YoY.

Sementara BCA Syariah akan melakukan pencadangan sesuai dengan ketentuan Otoritas Jasa Keuangan. John Kosasih, Presiden Direktur BCA Syariah mengatakan, pencadangan itu akan dinamis dipengaruhi banyak faktor seperti appraisal, biaya asuransi, dan lain-lain.  Sehingga perseroan akan menyesuaikan pencadangan dengan faktor-faktor tersebut. 

Baca Juga: Omnibus law UU Cipta Kerja ciptakan masalah baru bidang pertanahan bernama Bank Tanah

Namun, proyeksi BCA Syariah pencadangan akan stabil dari posisi Juni. Sebab NPF perseroan cenderung turun dimana per Agustus tercatat 0,5% secara gross dan 0,01% secara net. Adapun pembiayaan yang sudah direstrukturisasi perseroan mencapai 13% dari total portofolio. 

PT Bank BRIsyariah Tbk (BRIS) akan terus memupuk pencadangan untuk mengantisipasi risiko pembiayaan meski ada relaksasi restrukturisasi pembiayaan terdampak Covid-19. Hingga akhir tahun, perseroan akan meningkatkan pencadangan di atas 100%. "Saat ini coverage (NPF) kita 88% dan akan terus kita tingkatkan," ujar Direktur Operasional BRI Syariah Fahmi Subandi.

BRI Syariah juga masih terus mengamati perkembangan kondisi debitur terdampak Covid-19 yang telah direstruktrukturisasi. Saat ini memang semua masuk kategori lancar, tetapi dari pengamatan  perseroan ada beberapa nasabah dari kolektibilitas 1 turun ke kolektabilitas 2. Perseroan masih akan melihat ke depan ada berapa  debitur yang berpotensi turun dari kolektabilitas 2. 

Selanjutnya: Pefindo tegaskan peringkat idA- Untuk Hartadinata Abadi (HRTA)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi, Tips, dan Kertas Kerja SPT Tahunan PPh Coretax Orang Pribadi dan Badan Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM)

[X]
×