kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   -13.000   -0,85%
  • USD/IDR 16.200   -20,00   -0,12%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Larangan mudik semakin menekan kinerja multifinance


Senin, 27 April 2020 / 19:15 WIB
Larangan mudik semakin menekan kinerja multifinance
ILUSTRASI. Costumer Service Mandiri Tunas Finance (MTF) melayani nasabah di MTF Costumer Executive Lounge, Jakarta, Senin (13/4).


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah semakin gencar mengambil kebijakan dalam memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Setelah pembatasan sosial, kini ada larangan mudik. Sejak pembatasan sosial saja, banyak dealer harus menutup gerai.

Kini larangan mudik semakin menekan kinerja perusahaan pembiayaan. Padahal momentum Ramadan selalu dimanfaatkan perusahaan pembiayaan guna membidik transaksi kebutuhan kendaraan untuk mudik.

Baca Juga: Kredit seret, Bank BJB revisi target laba

PT Mandiri Tunas Finance (MTF) mengaku hanya memberikan program untuk kredit kendaraan bermotor segmen fixed dengan menawarkan bunga mulai 3,5%. Direktur MTF Harjanto Tjitohardjojo bilang tidak bisa harap banyak karena berbagai dealer di daerah PSBB telah ditutup.

“Untuk pembelian mobil baru juga turun banyak. Prediksi Gaikindo tahun 2020 hanya 500.000 unit. itu pun masih bisa turun lagi. Seluruh cabang MTF masih buka, tapi lebih banyak Fokus bantu Restrukturisasi angsuran konsumen,” ujar Harjanto kepada Kontan.co.id pada Senin (27/4)

Lanjut ia, biasa rata-rata pembiayaan baru MTF setiap bulannya bisa mencapai Rp 2,5 triliun. Harjanto melihat untuk April 2020 pembiayaan baru hanya Rp 500 miliar atau hanya 20% dari kondisi normal.

Ia tidak berharap pada transaksi di bulan Ramadan kali ini lantaran kondisi ekonomi sosial agak sulit di dorong. Ia menilai malah bisa resiko tinggi. Adapun bila mengoptimalkan pembiayaan multiguna maupun nasabah baru juga bisa menimbulkan itikad tidak baik dalam membayar angsuran nantinya.

Baca Juga: BCA Finance telah restrukturisasi pembiayaan hingga Rp 365 miliar

Direktur Utama BCA Finance Roni Haslim juga mengaku hal yang sama. Ia melihat penyaluran pembiayaan baru sepanjang April 2020 terbilang kecil.



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×