kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.164   36,00   0,22%
  • IDX 7.064   79,88   1,14%
  • KOMPAS100 1.055   14,74   1,42%
  • LQ45 829   12,41   1,52%
  • ISSI 214   1,45   0,68%
  • IDX30 423   6,94   1,67%
  • IDXHIDIV20 509   7,44   1,48%
  • IDX80 120   1,74   1,47%
  • IDXV30 125   0,49   0,40%
  • IDXQ30 141   1,96   1,41%

Laris manis, fintech kembali berlomba jual SBR005


Jumat, 04 Januari 2019 / 16:47 WIB
Laris manis, fintech kembali berlomba jual SBR005
ILUSTRASI. Savings Bond Ritel SBR005


Reporter: Ferrika Sari | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Minat investor terhadap instrumen surat berharga negara ritel alias saving bond ritel (SBR) kian bergairah. Surat berharga seri SBR003 dan SBR004 bahkan ludes di pasaran.

Tingginya minat investor membuat pemerintah kembali menawarkan SBR005 mulai 10 Januari 2019, di antaranya melalui mitra distribusi perusahaan fintech. Seperti PT Investree Radhika Jaya, PT Mitrausaha Indonesia Grup (Modalku), PT Bareksa Portal Investasi, dan PT Star Mercato Capitale (Tanamduit).

CEO Investree Adrian Gunadi menargetkan penjualan SBR005 bisa mencapai Rp 45 miliar. Target itu diharapkan meningkat, untuk penjualan SBR tahap selanjutnya yang akan dilakukan tiap sebulan sekali di tahun ini.

“Target Rp 45 miliar itu dengan mempertimbangkan jangka waktu penawaran yang lebih pendek serta penerbitan seri SBR yang akan dibuat setiap bulan sesuai ketentuan resmi dari Kementerian Keuangan,” kata Adrian kepada Kontan.co.id, Jumat (4/12).

Untuk memenuhi target tersebut, Investree akan meningkatkan penjualan melalui pemasaran secara digital, pemberian edukasi kepada masyarakat. Tak lupa, perusahaan juga memberikan cash back bagi lender investree yang berinvestasi di SBR005.

Sementara itu, Modalku berharap bisa menjual SBR005 melebihi angka Rp 8 miliar. Co-Founder dan CEO Modalku Reynold Wijaya menargetkan penjualan kali ini lebih tinggi dari SBR004 lalu.

“Pastinya, kami mengaharapkan penjualan yang lebih baik dari sebelumnya. Tapi, kami tidak mempunyai target khusus,” ungkap Reynold.

Untuk kali ini, Reynold berharap capaian penjualan bisa maksimal dan tidak lagi mengalami masalah teknis terkait single investor identification (SID) sehingga masa penawaran baru bisa dibuka seminggu lebih lambat dari jadwalnya.

“Seharusnya kendala teknis tidak ada lagi dan lebih aman. Saya mau sekali jika dilibatkan kembali dan itu sebagai kehormatan,” tandasnya.

Berdasarkan keterangan Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan Risiko Kementerian Keuangan, masa penawaran SBR005 berlangsung pada 10 Januari-24 Januari 2018 mendatang atau selama 14 hari.

Dua hari sebelumnya atau 8 Januari 2018, pemerintah akan mengumumkan tingkat kupon untuk instrumen investasi tersebut. Kupon SBR005 masih bersifat floating with floor atau mengambang namun tetap memiliki kupon minimal. Penyesuaian tingkat kupon SBR005 nantinya dilakukan setiap tiga bulan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×