Reporter: Nadya Zahira | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebutkan bahwa jumlah perusahaan pembiayaan yang menyediakan layanan Buy Now Pay Later (BNPL) bertambah menjadi tujuh perusahaan per Oktober 2024.
Direktur Ekonomi Digital Center of Economic and Law Studies (Celios) Nailul Huda mengatakan, bertambahnya perusahaan pembiayaan yang menyediakan layanan BNPL karena bisnis ini sangat menguntungkan. Mengingat, tingginya minat masyarakat terhadap layanan tersebut.
“Karena bisnis BNPL ini ke depannya akan terus tumbuh, didorong oleh minat masyarakat yang masih tetap tinggi, sehingga semakin maraknya perusahaan yang menyediakan produk BNPL,” kata Nailul kepada Kontan, Senin (23/12).
Baca Juga: Pembiayaan Fintech P2P Lending 2024 Naik, Jauhi Pinjol Ilegal Ini, Pilih yang Resmi!
Nailul juga melihat bahwa masyarakat lebih tertarik pada BNPL multifinance dibandingkan dengan kartu kredit lantaran proses pembuatan kartu kredit memakan waktu yang lama, dan ketidakpastian penerimaan membuat orang malas untuk mengurusnya.
“Terutama masyarakat muda kita malas berhadapan dengan proses seperti ini. Kita juga dihadapkan pada kondisi di mana masyarakat Indonesia juga lebih memilih transaksi menggunakan gawai,” ungkapnya.
Untuk itu, Nailul memprediksi bahwa persaingan bisnis dalam ekosistem BNPL akan semakin beragam pada tahun 2025. Hal ini lantaran layanan BNPL juga dimiliki oleh lembaga keuangan lainnya seperti perbankan.
“Dari sisi persaingan akan semakin ketat, dan harapan saya mereka berlomba untuk bisa menyediakan layanan yang lebih baik dibanding para pesaingnya,” imbuhnya.
Menurut dia, ekosistem persaingan yang terbentuk ini, di sisi lain akan menguntungkan konsumen. Di mana, mereka akan memiliki lebih banyak pilihan layanan BNPL dari beragam perusahaan.
Baca Juga: OJK Catat Piutang Paylater Perusahaan Pembiayaan Rp 8,41 Triliun per Oktober 2024
“Jadi semakin banyak pilihan konsumen menggunakan produk BNPL, maka akan memudahkan mereka untuk menggunakan layanan BNPL, bisa dari perusahaan pembiayaan atau juga bisa dari perbankan," ujarnya.
Selain itu, Nailul memprediksi bahwa pada tahun-tahun selanjutnya, layanan BNPL akan semakin banyak digunakan. Terlebih, sejumlah bank besar di Indonesia juga sudah menyediakan layanan ini.
“Maka ke depannya layanan BNPL akan terus tumbuh karena semakin digandrungi untuk anak-anak muda, gen Z dan milenial. Dengan begitu, saya lihat pertumbuhannya akan tetap positif untuk beberapa tahun ke depan," kata dia.
Sebagai informasi, sampai Oktober 2024, pembiayaan BNPL perusahaan pembiayaan tumbuh sebesar 63,89% secara year on year (yoy) atau tahunan menjadi Rp 8,41 triliun.
Sementara itu, dari perbankan, tercatat baki debet kredit BNPL juga tumbuh 47,92% yoy menjadi Rp 21,25 triliun dengan total jumlah rekening mencapai 23,27 juta rekening.
Selanjutnya: Produk Lantai Indonesia Raup Potensi Transaksi Rp12,46 Miliar di Japan BuildTokyo2024
Menarik Dibaca: Denpasar Dominan Cerah Berawan, Pantau Prakiraan Cuaca Besok di Bali
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News