Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejak diluncurkan pada 14 Maret 2025, fitu terbaru Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) yaitu QRIS Tap makin dikenal masyarakat. Ini tercermin dari transaksi QRIS Tap yang menunjukkan tren positif.
Deputi Gubernur BI Filianingsih Hendrata melihat antusias masyarakat untuk menggunakan fitur ini semakin besar. Ia bilang selama tujuh bulan berjalan, transaksi dari QRIS Tap telah mencapai sekitar Rp 13,8 miliar.
Fili merinci total nilai transaksi tersebut berasal dari pemrosesan sekitar 252.000 transaksi. Di mana, mayoritas masyarakat menggunakan fitur tersebut untuk kebutuhan transportasi, seperti MRT, LRT hingga KRL.
“Jumlah merchant yang sudah bisa QRIS tap itu juga sudah meningkat dengan kini menjadi 1,1 juta," ujar Fili, Rabu (19/11)
Baca Juga: Bank Mandiri dan KAI Group Resmikan Implementasi QRIS Tap di Transportasi Publik
Lebih lanjut, ia bilang penggunaan fitur QRIS Tap ini tak hanya terpusat di Jabodetabek. Pasalnya, Fili menyebutkan fitur ini sudah bisa digunakan di 14 provinsi, seperti Sumatra Utara, Sumatra Selatan, Riau, Banten, Jakarta, Jawa Barat, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan dan Bali.
Ke depannya, Fili menegaskan akan terus memperluas jangkauan implementasi QRIS Tap di berbagai daerah lainnya . Dalam hal ini, tidak hanya untuk sektor transportasi, melainkan juga untuk sektor ritel.
“Perluasan use case baru terhadap provinsi-provinsi yang lain, dan juga moda transportasi lain, misalnya rute KRL, non-Jabodetabek, dan juga parkir, serta perluasan ke sektor ritel seperti di mall, dan di pasar," jelas Fili.
Sejalan dengan itu, PT Bank Mandiri juga turut memperluas implementasi QRIS Tap melalui aplikasinya Livin. Teranyar, bank berlogo pita emas ini memungkinkan nasabahnya untuk memakai fitur tersebut di layanan Kereta Commuter Indonesia (KCI) dan LRT Jabodebek.
Baca Juga: Bank Nobu Dorong Transformasi Digital Lewat Inovasi QRIS Tap
Direktur Network & Retail Funding Bank Mandiri, Jan Winston Tambunan mengatakan, implementasi QRIS Tap memungkinkan pengguna cukup menempelkan ponsel di gate menggunakan teknologi NFC, tanpa top-up, dan tanpa pemindaian QR manual.
“Integrasi ini dirancang untuk memperkuat pengalaman mobilitas masyarakat di pusat aktivitas komuter, sekaligus meningkatkan keandalan sistem pembayaran digital di ruang publik,” ujarnya.
Sebagai informasi, hingga September 2025 total frekuensi transaksi QRIS Livin’ mencapai 878 juta dengan nilai Rp 123,5 triliun, tumbuh 103% YoY. Menurut Jan, capaian ini menunjukkan peningkatan penggunaan pembayaran contactless yang memberi ruang penguatan implementasi QRIS Tap ke sektor ritel, parkir, hingga UMKM.
Baca Juga: Bank Indonesia Bakal Jajaki Penggunaan QRIS-Tap di Apple
Jan menjelaskan bahwa kinerja tersebut menjadi landasan bagi perluasan ekosistem pembayaran digital Bank Mandiri. Ia pun menegaskan akan terus memperluas kolaborasi agar QRIS Tap mendukung aktivitas harian secara lebih menyeluruh.
“Dengan sinergi yang konsisten, kami ingin memastikan seluruh layanan Bank Mandiri memberi nilai tambah bagi masyarakat dan memperkuat semangat sinergi majukan negeri,” tandas Jan.
Selanjutnya: Menakar Arah IHSG Usai BI Tahan Suku Bunga Acuan dan Saham Rekomendasi Analis
Menarik Dibaca: Pasar Kripto sedang Extreme Fear, Ini Saran Bagi Investor Kripto
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













