Reporter: Ferrika Sari | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Layanan tarik tunai tanpa kartu debit (cardless) di mobile banking semakin digemari. Selain mudah dilakukan, layanan tarik tunai tersebut dinilai juga lebih aman bagi nasabah.
PT Bank Central Asia Tbk (BCA) misalnya, berhasil menorehkan kinerja positif. EVP Transaction Banking Business Development BCA, I Ketut Alam Wangsawijaya menyebut, tren transaksi tanpa kartu di BCA mobile meningkat tajam.
"Peningkatan ini didorong oleh perilaku konsumen yang ingin kepraktisan jadi dia cukup membawa mobile, tidak mungkin kemana - mana, dia tidak membawa handphone ya. Itu yang membuat transaksi cardless menjadi tinggi," kata Ketut di Jakarta, Senin (6/13).
Selain itu, ia menyebut layanan cardless dinilai lebih aman untuk mengantisipasi risiko skimming karena tidak perlu menggunakan kartu debit. Dengan begitu risiko fraud atau skimming bisa hilang.
Baca Juga: Transaksi Cardless BCA Meningkat
Kedua, notifikasi pin dapat diketahui melalui aplikasi BCA mobile sehingga tidak perlu menggunakan sms. Ketiga, ada periode validasi sekitar satu jam setelah itu akan berakhir.
"Bahwa transaksi cardless itu, saat ini merupakan transaksi lebih aman dibandingkan kartu," terangnya.
Tak mau kalah, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) juga memiliki layanan cardless pada aplikasi BRImo. Sekretaris Perusahaan Bank BRI Aestika Oryza Gunarto bilang, nasabah dapat melakukan tarik tunai hanya berbekal aplikasi BRImo melalui ponsel pintar.
"Hal tersebut tentunya memberi kepraktisan dan sangat penting untuk nasabah terutama dalam kondisi darurat seperti kartu ATM tertinggal, ataupun lupa menyimpan," terangnya.
Dengan berbagai kemudahan tersebut, Aestika menyampaikan bahwa tren penggunaan layanan cardless BRI juga ikut meningkat. Hal ini sejalan dengan perkembangan transaksi digital yang semakin diminati oleh masyarakat.
Baca Juga: Investor Baru Terus Mencaplok Bank Kecil
Seiring dengan perkembangan itu, BRI terus melakukan transformasi dengan menerapkan konsep hybrid bank dalam perbaikan bisnis proses, inovasi model bisnis, serta tata kelola jaringan kerja yang memadukan digital capabilities, physical network serta layanan financial advisor.
Menurut Aestika, harmonisasi ketiganya diyakini mampu menghadirkan layanan perbankan yang lebih efektif, efisien dan terintegrasi sesuai pengalaman nasabah dan masyarakat yang sejalan dengan komitmen perusahaan untuk menyediakan layanan terbaik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News