kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.462.000   9.000   0,37%
  • USD/IDR 16.663   -15,00   -0,09%
  • IDX 8.660   40,02   0,46%
  • KOMPAS100 1.192   10,20   0,86%
  • LQ45 848   1,27   0,15%
  • ISSI 313   2,80   0,90%
  • IDX30 434   0,50   0,12%
  • IDXHIDIV20 501   -0,35   -0,07%
  • IDX80 134   1,11   0,84%
  • IDXV30 138   1,59   1,16%
  • IDXQ30 138   -0,09   -0,07%

Lebaran, BI harus antisipasi peredaran uang palsu


Selasa, 30 Juli 2013 / 13:37 WIB
Lebaran, BI harus antisipasi peredaran uang palsu
ILUSTRASI. Pengemudi ojek online mengantar barang ke Rumah Sakit Darurat COVID-19 (RSDC) Wisma Atlet, Kemayoran, di Jakarta. ANTARA FOTO/Galih Pradipta/hp.


Reporter: Barratut Taqiyyah | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Wakil Ketua Komisi XI DPR, Harry Azhar Azis meminta Bank Indonesia (BI) melakukan operasi pasar secara acak untuk mengantisipasi banyaknya uang palsu yang beredar setiap menjelang Lebaran.

"BI dengan tim pencegahan uang palsu harus proaktif sebab ini akan melunturkan kepercayaan masyarakat terhadap rupiah," kata Harry ketika dikonfirmasi, Selasa (30/7).

Politisi Senior Partai Golkar ini juga menjelaskan, keberadaan rupiah palsu di tengah masyarakat juga berpotensi melemahkan nilai rupiah karena orang bisa lari dari rupiah ke Valas (valuta asing) atau ke barang-barang dan jasa.

"Jadi BI dan tim pencegahan uang palsu harus bergerak dengan cepat secara acak di beberapa kota di Indonesia," kata Harry.

Dia mengakui, masalah seperti ini terjadi setiap tahun menjelang Lebaran dan atau menjelang Pemilu. "Ini soal yang sering diduga terjadi menjelang Lebaran atau menjelang Pemilu. Jadi harus diantisipasi sejak dini," kata Harry. (Tribunnews.com)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×