Reporter: Dea Chadiza Syafina | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia sepanjang tiga bulan pertama tahun 2015 melambat ke level 4,71%. Perlambatan ini diantaranya dipengaruhi oleh penurunan daya beli atau konsumsi masyarakat. Penurunan ini juga mempengaruhi kredit consumer yang ada di industri perbankan.
Direktur Consumer and Retail Banking Bank Mandiri, Hery Gunardi bilang, penurunan daya beli tersebut memang dirasa oleh perbankan sepanjang triwulan I-2015 kemarin. Namun, saat ini perbankan lebih optimis akan adanya pertumbuhan kredit consumer lantaran akan memasuki bulan puasa dan juga Lebaran.
Menurut Hery, jika dilihat berdasarkan data historis, transaksi pada bulan puasa dan lebaran relatif lebih tinggi dibanding bulan-bulan lainnya. Ia bilang, konsumsi rumah tangga pada saat bulan puasa akan lebih tinggi, sebab, apa pun yang terjadi, makanan merupakan hal yang penting.
"Kalau dilihat sekarang jualan kendaraan bermotor roda dua dan empat sepanjang kuartal I-2015 mengalami penurunan hingga 14%. Ini termasuk permintaan kredit ke multifinance juga mengalami penurunan. Tapi untuk food and beverages tidak mengalami penurunan dan masih tetap naik," ujar Hery di Jakarta, Senin (11/5).
Selain itu, pada bulan puasa dan Lebaran, terjadi peningkatan pengeluaran dengan menggunakan kartu kredit. Bank dengan kode emiten BMRI mencatat pengeluaran dengan menggunakan kartu kredit naik sekitar 15%-20%. Selain itu, yang akan mengalami kenaikan saat puasa dan Lebaran adalah kredit otomotif. Berdasarkan data historis Bank Mandiri, terjadi peningkatan sekitar 20%-25% di kredit otomotif.
"Karena banyak orang yang ingin punya mobil baru pada saat puasa dan Lebaran," jelasnya.
Kredit Tanpa Agunan (KTA), juga merupakan salah satu pinjaman yang akan mengalami kenaikan permintaan di bulan puasa dan Lebaran. Terlebih, puasa dan Lebaran kali ini akan dibarengi dengan tahun ajaran baru dimulainya sekolah di Indonesia. Menurutnya, KTA berpeluang mengalami pertumbuhan sekitar 25%-30%, dibandingkan dengan bulan-bulan biasanya.
"Nanti setelah Lebaran akan balik kembali normal, karena orang Lebaran spending agak banyak karena pengeluaran lebih banyak dibandingkan bulan-bulan lainnya," kata Hery.
Oleh karena itu, Bank Mandiri belum melakukan revisi target pertumbuhan kredit segmen consumer untuk sepanjang tahun 2015 ini. "Kredit konsumer akhir tahun masih sama dengan yang ditargetkan pada RBB sebelumnya. Kami masih belum melihat adanya perubahan target," kata Hery.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News