Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Dikky Setiawan
JAKARTA. PT Bank Mandiri Tbk (Persero) menargetkan pada tahun 2016 transaksi e-cash bisa mengalami kenaikan secara signifikan. Bank berkode saham BMRI ini menargetkan jumlah transaksi dan user pengguna e-cash bisa naik dua kali lipat dibandingkan tahun lalu. Selain itu, pada jangka panjang, diharapkan jumlah pengguna ecash bisa naik signifikan menjadi 50 juta user.
Menurut Senior Executive Vice President Transactional Banking Bank Mandiri, Rico Usthavia Frans, hingga Desember 2015 tercatat jumlah pengguna ecash mencapai 1,7 juta nasabah dengan nilai transaksi lebih dari Rp 1,9 triliun. “Untuk menggenjot jumlah pengguna sampai 2020, kami akan melakukan inovasi. Salah satunya menyempurnakan sistem dalam e-cash,” ujar Rico, Jumat, (22/01).
Untuk menyempurnakan sistem ini, Mandiri mengundang beberapa developer untuk mengembangkan fitur e-cash. Salah satu medianya, pada 26-27 Februari 2016 akan mengadala kompetisi Mandiri e-cash Hackanton. Untuk mensukseskan hal ini, Mandiri menggandeng partner IBM sebagai penyedia platform program kompetisi ini.
Nantinya, menurut Rico, dalam kompetisi ini, programmer akan ditantang untuk beradu ide dan inovasi, baik secara teknis maupun bisnis agar bisa memanfaatkan produk mandiri e-cash menjadi produk digital yang siap pakai.
Joseph Georgino Godong, Senior Executive Vice President Chief Technology Officer Bank Mandiri menambahkan, untuk mengembangkan e-cash, bank terbesar di Indonesia dari sisi aset ini mengaku tidak mengeluarkan terlalu banyak investasi. “Untuk investasi awalnya secara operasional kurang lebih Rp 10 miliar. Itu belum ide dan lain lain setelah pengembangan awal,” ujar Joseph.
General Manager Banking and Financial Markets IBM Indonesia Inge Halim, menimpali, IBM nantinya akan menyediakan platfrom berupa IBM Blue Mix yang bisa digunakan sebagai media para developer untuk berkompetisi. “Kami juga menyediakan Aplication Program Interface untuk para peserta,” ujar Inge.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News