kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.935   -60,00   -0,38%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Likuiditas bank kecil paling berisiko, padahal LDR paling rendah, kenapa?


Minggu, 02 September 2018 / 10:49 WIB
Likuiditas bank kecil paling berisiko, padahal LDR paling rendah, kenapa?
ILUSTRASI. Anton Gunawan, Kepala Ekonom Bank Mandiri


Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Likuiditas bank kecil kelompok BUKU I disebut paling berisiko. Padahal jika dilihat sampai Juni 2018, berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) loan to deposit ratio (LDR) kelompok bank ini paling rendah dibandingkan kelompok bank lain.

Berdasarkan data OJK, LDR BUKU I 79,7% paling rendah dibandingkan industri 92,76%. LDR BUKU I ini juga paling rendah dibandingkan BUKU II 89%, BUKU III 99% DAN BUKU IV 89%.

Risiko likuiditas perbankan, menurut Anton Gunawan, Kepala Ekonom Bank Mandiri tidak sama antara kelompok bank satu dengan yang lain. Bank kecil seperti BUKU I (modal inti di bawah Rp 1 triliun) mempunyai risiko likuiditas lebih tinggi.

"Likuiditas di perbankan masih tersegmentasi," kata Anton dalam media gathering, Kamis (30/8) lalu. Risiko BUKU I ini terkait keleluasaan untuk mengatasi risiko likuiditas dengan melakukan repo.

Ekonom Bank Mandiri mencatat sampai Juni 2018, kepemilikan dari obligasi dan treasury bill atau surat utang jangka pendek mayoritas 52% ada di bank BUKU IV dan 33% ada di bank BUKU III. Bank BUKU II hanya 8% dan BUKU I 2%

Anton bilang dengan rendahnya kepemilikan obligasi dan treasury bill di BUKU I ini harusnya membuat regulator perbankan lebih hati-hati. "Jangan sampai ada bank yang likuiditasnya kena," kata Anton.

Dengan rendahnya kepemilikan obligasi dan treasury bill di BUKU I ini membuat jika ada bank kecil yang mengalami kesulitan likuiditas mereka akan susah mendapatkan suntikan dana dari repo surat berharga.

Selain itu BI juga akan susah melakukan injeksi likuiditas karena surat berharga dan treasury bill yang rendah di BUKU I ini.

Apalagi menurut catatan ekonom Bank Mandiri, bank kecil dan BPR mempunyai risiko persaingan mendapatkan pendanaan dari online peer to peer lending.

Apalagi bank kecil juga mendapatkan kompetisi perebutan dana murah dari bank besar. Hal ini karena kemampuan bank besar yang cukup superior untuk mendapatkan dana murah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×