kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.935   -60,00   -0,38%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Likuiditas industri bank syariah masih longgar


Rabu, 15 Agustus 2018 / 05:14 WIB
Likuiditas industri bank syariah masih longgar


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Likuiditas bank syariah masih relatif masih longgar. Ini tecermin dari pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) yang lebih tinggi ketimbang pertumbuhan penyaluran kredit.

BNI Syariah misalnya, mencatat pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) per Juni 2018 sebesar 21,5% secara year on year (yoy) menjadi Rp 32,39 triliun. Sedangkan pertumbuhan pembiayaan pada separuh pertama 2018 kemarin hanya sebesar 11,4% yoy, menjadi Rp 25,12 triliun.

Dhias Widhiyati, Direktur Bisnis BNI Syariah, mengatakan, pertumbuhan DPK yang lebih tinggi dibanding pembiayaan memicu finance to deposit ratio (FDR) BNI Syariah tertekan. Per Juli 2018, FDR BNI Syariah berada di level 79,3% atau turun dari 83% di posisi Juli 2017.

Tapi jika dibandingkan bulan Juni 2018, FDR BNI Syariah membaik dari level 77,4%. "Hal ini menunjukkan, ekspansi pembiayaan semakin baik. Target FDR hingga akhir tahun kami minimal 80%," ujar Dhias, Selasa (14/8).

Guna mencapai target tersebut, BNI Syariah sudah menyiapkan berbagai strategi, seperti fokus pada ekspansi pembiayaan yang berkualitas dengan membidik nasabah yang memiliki tingkat risiko rendah dengan yield yang acceptable. Pihaknya juga akan mengoptimalisasi portofolio pembiayaan dengan segmen yang seimbang.

Segmen konsumer masih menyumbang porsi terbesar pembiayaan. Oleh sebab itu, BNI Syariah ingin menggarap pembiayaan produktif di segmen komersial serta usaha kecil dan menegah (UKM). "Kami juga meningkatkan dana murah melalui kerjasama intensif di antaranya dengan perguruan tinggi, sekolah, yayasan, lembaga pemerintah dan ekosistem halal lain," terang Dhias.

Sementara pertumbuhan penyaluran kredit Bank BCA Syariah per Juni 2018 sebesar 21,3% yoy menjadi Rp 4,7 triliun. Hampir seimbang dengan pengumpulan DPK yang mencapai Rp 5,2 triliun atau tumbuh sebesar 21,8% yoy.

Direktur utama BCA Syariah John Kosasih bilang, pihaknya akan menjaga FDR di posisi 88% hingga 92% hingga akhir tahun. "Posisi FDR kami saat ini di kisaran 91%. FDR akan kami pertahankan di kisaran 88% sampai 92%" ujar John kepada KONTAN, Selasa (14/8).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×