Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kenaikan suku bunga deposito valuta asing (valas) oleh bank-bank Himbara hingga 4% belum akan diikuti oleh PT Bank CIMB Niaga Tbk. Bank berkode saham BNGA ini memilih mencermati arah pasar terlebih dahulu sebelum mengambil langkah serupa.
Lani Darmawan, Presiden Direktur CIMB Niaga, menyatakan pihaknya akan memantau lebih dulu perkembangan mekanisme pasar, termasuk kebutuhan likuiditas dan biaya dana secara keseluruhan.
“Kami belum berencana menaikkan bunga deposito valas. Saat ini kami masih akan melihat situasinya, terutama terkait total cost of funds (CoF) dan kebutuhan likuiditas valas di pasar,” ujar Lani kepada kontan.co.id, Minggu (9/11/2025).
Baca Juga: CIMB Niaga Genjot Pertumbuhan Pendapatan Nonbunga, Naik 7% per September 2025
Menurutnya, CIMB Niaga tidak akan ikut berkompetisi di pasar valas apabila kondisi likuiditas belum mendesak dan biaya pendanaan (funding cost) terlalu mahal.
“Kecuali apabila biaya swap masih cukup murah untuk mendanai kredit valas, maka kami bisa mempertimbangkan penyesuaian,” jelasnya.
Pihaknya menilai, kebutuhan likuiditas valas tergantung pada kondisi permintaan kredit valas. Saat ini, loan to deposit ratio (LDR) valas CIMB Niaga masih di kisaran 60%, yang menunjukkan posisi likuiditas valas masih sangat memadai.
“Selama kebutuhan pembiayaan valas belum meningkat signifikan, kami belum melihat urgensi untuk menaikkan bunga deposito valas,” katanya.
Lani menuturkan, untuk menjaga efisiensi biaya dana, CIMB Niaga saat ini fokus meningkatkan dana murah (current account saving account/CASA) yang menjadi tulang punggung pendanaan bank.
“Kami fokus memperbesar CASA agar biaya dana tetap efisien dan kompetitif,” tutupnya.
Selanjutnya: Harga Bitcoin Sentuh US$ 105.000 di Tengah Volatilitas Pasar
Menarik Dibaca: Promo HokBen Double Date 11.11 Paket Makan Berdua Harga Spesial, Cuma 11-13 November
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













