Reporter: Issa Almawadi | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Dalam lima bulan pertama tahun ini, Bank Mandiri yang memiliki aset Rp 777,82 triliun mencatat laba Rp 8,79 triliun atau naik 20,91% dari Rp 7,27 triliun. Pada periode itu, Bank Mandiri juga membukukan kredit Rp 485,41 triliun atau tumbuh 14,79% dari Rp 422,87 triliun.
Rohan Hafas, Sekretaris Perusahaan Bank Mandiri optimis dengan proyeksi kinerja di semester dua. "Karena kondisi secara umum akan lebih baik," ungkap Rohan kepada KONTAN, Senin (6/7).
Berkaca pada kinerja Mei, Rohan menyampaikan, ada tiga aspek utama yang mendorong pencapaian kinerja positif. Aspek pertama adalah likuiditas dengan menjaga rasio kecukupan modal dan mengendalikan loan to deposit ratio (LDR). Aspek kedua adalah menjaga kualitas kredit guna menghindari peningkatan non performing loan (NPL) dan menjaga net interest margin (NIM) agar bank meraih keuntungan yang wajar.
Dengan beberapa aspek itu, Rohan meyakini, kinerja Bank Mandiri akan menunjukkan hasil yang positif dan tidak terganggu efek-efek negatif dari kualitas pertumbuhan yang buruk.
Sama seperti dua saudaranya, Bank Negara Indonesia (BNI) yakin semester dua bakal lebih baik. Sayang, kinerja BNI per Mei kurang kinclong. Bank dengan logo angka 45 hanya mencatat kenaikan laba sebesar 4,19% dari Rp 3,82 triliun menjadi Rp 3,98 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News