Reporter: Adhitya Himawan | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Bank Mandiri menjadikan sektor agribisnis sebagai salah satu andalan bisnisnya. Hingga akhir Kuartal I 2015, Bank Mandiri telah menyalurkan kredit agribisnis senilai Rp 63,2 triliun.
"Sektor agribisnis memang menjadi salah satu sektor yang perlu mendapat perhatian khusus oleh industri perbankan Indonesia pada tahun ini. Hal ini disebabkan karena trend global penurunan harga komoditas akibat perlambatan ekonomi di beberapa negara, khususnya di kawasan Eropa," kata Rohan Hafas, Sekretaris Perusahaan Bank Mandiri pada KONTAN, Kamis (11/6).
Bank Mandiri sendiri pada Kuartal I 2015 telah mengucurkan pembiayaan ke sektor agribisnis sebesar Rp 63,2 triliun. "Ke depan, kami melihat prospek pertumbuhan kredit agribisnis yang baik dan berpotensi positif," ujar Rohan.
Ia menjelaskan optimisme ini mengingat harga komoditas (khususnya CPO) yang mulai menunjukkan rebound dengan adanya peningkatan permintaan dari negara importir utama seperti China dan India serta adanya potensi pembentukan market domestik baru berkat penerapan kebijakan mandatori penggunaan BBN 15% atau B15 (biofuel) yang diharapkan dapat terealisasi di akhir semester 1 2015.
Untuk itu, Bank Mandiri ke depan akan terus menerapkan prinsip kehati-hatian pengelolaan portofolio kredit agribisnis, dengan cara menentukan pipeline kredit yang berkualitas dengan cara selektif membiayai industri hilir agribisnis dan sektor agribisnis di segmen SME/retail.
"Selain itu, selektif membiayai calon nasabah/perusahaan, yang telah terbukti berhasil dan memiliki kapasitas untuk survive dalam mengelola usaha agribisnis dalam berbagai kondisi siklus bisnis, termasuk tidak terbatas pada saat harga komoditi berfluktuasi," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News